DAMASKUS (Arrahmah.id) – Radio Militer “Israel” melaporkan bahwa “Israel” secara diam-diam telah mendirikan zona keamanan di dalam wilayah Suriah. Hingga saat ini, belum ada batas waktu yang ditetapkan untuk keberlangsungan zona tersebut.
Menurut laporan itu, kehadiran militer “Israel” di Suriah kini bukan lagi bersifat sementara. “Israel” tengah membangun sembilan pangkalan militer di dalam zona keamanan tersebut, dengan tiga brigade aktif di sana—jauh lebih besar dibandingkan dengan hanya satu setengah batalion sebelum 7 Oktober 2023. Disebutkan pula bahwa “Israel” berencana mempertahankan keberadaannya di Suriah setidaknya hingga akhir tahun 2025.
Dilansir dari Al Jazeera, laporan ini muncul hanya beberapa hari setelah jet tempur “Israel” melancarkan serangan udara ke lokasi militer di daerah Al-Kiswah, pinggiran Damaskus. Serangan itu memicu ledakan dahsyat dan kebakaran besar di kawasan tersebut.
Serangan udara ini merupakan bagian dari rangkaian serangan “Israel” yang terus berulang di wilayah Suriah. Tel Aviv berdalih bahwa serangannya menargetkan lokasi yang diklaim terkait dengan kelompok bersenjata.
Ketegangan di perbatasan Suriah-“Israel” pun semakin meningkat, dengan militer “Israel” terus memperluas operasi mereka di Provinsi Quneitra.
Sejak 8 Desember 2024, “Israel” telah mengintensifkan operasi militernya di Suriah. Mereka berhasil menduduki zona demiliterisasi, menguasai puncak Gunung Hermon sepenuhnya, serta memperluas cakupan operasi militernya di Quneitra dan pedesaan Damaskus.
(Samirmusa/arrahmah.id)