TEL AVIV (Arrahmah.com) – Dalam era hak paten saat ini, sebuah berita datang dan mengejutkan pengguna internet. Sebuah perusahaan Israel mengklaim memiliki hak paten pemendekan alamat URL (URL Shortcut).
URL Shortcut saat ini sering digunakan oleh para pengguna internet, khususnya pengguna situs jejaring sosial Twitter yang hanya membolehkan 140 karakter penulisan saja. URL shortcut ini cukup digemari karena alamat web yang panjang sekalipun dapat di persingkat sehingga menghemat ruang penulisan.
Paten tersebut telah didaftarkan sejak 1998. Namun Netex Corp baru mendapat persetujuan pada 8 Desember 2008. URL Shorcut dideskripsikan sebagai sebuah sistem yang memungkinkan penulisan alamat web seperti menuliskan kata. Namun saat diklik, maka kata tersebut akan langsung mengarahkan pengguna internet ke web yang dimaksud.
“Kami akan memasuki pasar Amerika dan mencoba untuk membuat sebanyak mungkin paten yang kami miliki, meski masih banyak hal yang harus dibahas bersama,” ujar CEO Netex Corporation, Aviv Refuah, yang masih berusia 26 tahun, seperti dikutip melalui ZDnet, Sabtu (3/10).
Menurut dia, perusahaan Israel miliknya tersebut telah menunggu 10 tahun lamanya untuk mendapatkan paten itu. Ke depan, perusahaan internet macam Google, Microsoft, Yahoo dan lainnya diharuskan membayar royalti kepada Netex untuk menggunakan sistem pemendekan URL tersebut.
Hak paten ini akan habis masa berlakukan dalam jangka waktu 20 tahun dari sekarang. (okz/arrahmah.com)