GAZA (Arrahmah.id) — Militer Israel mengklaim berhasil membunuh wakil kepala produksi senjata kelompok perlawanan Palestina Jihad Islam di Palestina, Mohammed Al Jabari, pada Jumat (2/8/2024). Namun, militer Israel tak menjelaskan secara detail kapan dan bagaimana operasi pembunuhan Al Jabari berlangsung di Jalur Gaza Palestina.
“Ia bertanggung jawab untuk membiayai infrastruktur produksi senjata bagi kelompok tersebut di Gaza utara, penyaluran gaji dan dana, dan merupakan bagian dari upaya untuk memulihkan kemampuan produksi roket dan infrastruktur Jihad Islam,” bunyi pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) seperti dikutip Al Jazeera (3/8).
Belum ada komentar dari Jihad Islam mengenai klaim Israel ini.
Jika terkonfirmasi, ini merupakan pembunuhan kesekian kalinya terhadap petinggi milisi musuh Israel dalam sebulan terakhir. Selain itu, Israel dan Hizbullah juga terus saling serang roket hingga drone dalam beberapa waktu terakhir menyusul ketegangan yang meningkat imbas agresi Tel Aviv ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Beberapa hari lalu, Israel juga mengakui telah membunuh Komandan Militer Syiah Hizbullah Lebanon, Fu’ad Shukr.
Awal Juli lalu, Israel juga membunuh kepala militer kelompok perlawanan Palestina Hamas, Mohammad Deif, hingga petinggi Syiah Houthi di Yaman.
“Tiga pekan lalu, kami menyerang kepala militer Hamas Mohammad Deif. Dua pekan lalu kami menyerang Houthi dalam salah satu serangan terjauh yang pernah dikerahkan Angkatan Udara Israel. Kemarin kami membunuh kepala militer Hizbullah Fu’ad Shukr,” ucap PM Israel Benjamin Netanyahu melalui pidato nasionalnya pada Rabu (31/7) malam waktu Tel Aviv.
Pernyataan itu keluar beberapa jam setelah serangan rudal ke Teheran, Iran, menewaskan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh.
Hamas dan sebagian besar pihak lainnya termasuk Iran meyakini pembunuhan Haniyeh dilancarkan Israel.
Namun, Netanyahu tidak menyinggung kematian Haniyeh, apalagi membenarkan atau membantah soal tuduhan menjadi dalang serangan itu. (hanoum/arrahmah.id)