GAZA (Arrahmah.id) — Israel mengklaim salah satu pemimpin kelompok perlawanan Palestina Hamas, Marwan Issa, tewas usai terkena serangan udara militer mereka pekan lalu.
Marwan Issa merupakan Wakil Komandan Militer Hamas yang sudah lama menjadi sosok paling dicari oleh militer Israel.
Penasihat Nasional Keamanan Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan pada New York Times, bahwa Issa merupakan salah satu pemimpin dengan pangkat tertinggi di Hamas.
Issa bersama para pejabat senior Hamas menjadi target utama serangan udara Israel di sebuah kompleks bawah tanah di Gaza tengah. Namun, para ahli berpendapat bahwa kematiannya tak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur kepemimpinan Hamas.
“Saya tidak berpikir pembunuhan terhadap anggota sayap militer mana pun akan berdampak pada aktivitasnya,” ujar analis Palestina Salah al Din al Awawdeh, dikutip dari New York Times (19/3/2024).
“Akan selalu ada pergantian,” tambah Awawdeh.
Meskipun begitu, Israel menyombongkan bahwa tindakannya sebagai salah satu pencapaian besar dalam memburu para pemimpin Hamas.
Michael Milshtein, mantan perwira intelijen militer Israel dan pakar urusan Palestina, juga mengatakan bahwa kematian Issa menjadi pukulan telak bagi Brigade Qassam. Walaupun ia mengakui kematiannya bukanlah “akhir dunia” bagi Hamas.
Sebelumnya, putra Marwan Issa, Muhammad Issa, terbunuh dalam gempuran Israel pada 28 Desember lalu. Namun, para ahli meyakini bahwa kematian keduanya tak mempengaruhi sistem kepemimpinan Hamas. (hanoum/arrahmah.id)