GAZA (Arrahmah.id) — Tentara Israel mengeklaim temukan terowongan kelompok perlawanan Palestina Hamas terbesar yang pernah ada di Jalur Gaza pada Ahad (17/12/2023).
Menurut laporan seorang fotografer AFP, lokasinya hanya beberapa ratus meter dari perbatasan utama.
Karena ukuran yang begitu besar, kendaraan kecil dapat masuk ke dalam terowongan tersebut.
“Jalur bawah tanah tersebut merupakan bagian dari jaringan percabangan yang lebih luas yang membentang lebih dari empat kilometer dan berada dalam jarak 400 meter dari perbatasan Erez,” kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari AFP (18/12).
Proyek pembangunannya dipimpin oleh Mohamed Yahya, saudara laki-laki dari ketua Hamas Yahya Sinwar.
Lorong panjang itu memiliki sistem drainase, listrik, ventilasi, saluran pembuangan, serta jaringan komunikasi dan rel. Lantainya terbuat dari tanah yang dipadatkan, dindingnya dari beton bertulang, dan pintu masuk berupa silinder logam dengan ketebalan 1,5 sentimeter.
Tentara Israel juga menunjukkan rekaman video dari Hamas mengenai suasana di dalam terowongan tersebut, yakni terdapat sebuah kendaraan konstruksi kecil yang didorong ke dalam terowongan serta sebuah gudang sementara yang luas dan diisi dengan beton pracetak untuk melapisi dinding.
Dari video yang beredar luas di media sosial, Muhammad Sinwar tampak naik jip dan duduk di samping kemudi.
Klip lain menunjukkan Muhammad Sinwar terlihat berjalan di dalam terowongan raksasa yang ditemukan di dekat perbatasan Gaza, beberapa ratus meter dari Moshav Nativ Hathara.
Rekaman tersebut, menurut IDF, hanyalah salah satu dari banyak materi intelijen yang disimpan di dalam terowongan Hamas.
Hamas diperkirakan sudah menggali terowongan selama lebih dari 20 tahun belakangan untuk melawan Israel.
Meski ukurannya sangat besar, intelijen Israel mengaku tidak menemukan lokasi tersebut selama bertahun-tahun, dan tidak menyerangnya.
Tidak jelas bagaiamana pembangunan terowongan raksasa itu tidak terdeteksi intelijen. Padahal ribuan meter kubik tanah dipindahkan dari sana untuk membangun terowongan.
Di bagian cabang terowongan, Hamas menempatkan pintu-pintu lapis baja yang berat untuk mengantisipasi pertempuran di dalamnya melawan IDF.
Terowongan tersebut mencakup ruang bawah tanah untuk tempat tinggal jangka panjang selama berbulan-bulan dengan cara yang dilindungi, mencapai kedalaman sekitar 60-70 meter di bawah tanah.
Fasilitas tersebut juga dapat menampung ratusan hingga ribuan pejuang “Nohva” (pasukan komando Hamas).
Menurut perkiraan, Hamas berencana menggunakan terowongan ini untuk melakukan serangan mematikan dan ekstensif terhadap tentara IDF di hari-hari terakhir perang.
IDF tidak mengetahui mengapa terowongan tersebut tidak digunakan oleh Hamas untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Diperkirakan ada terowongan lain di dekat perbatasan dengan Israel.
IDF mengungkapkan kepada wartawan pada akhir pekan lalu bahwa hanya ada satu bagian terowongan, yakni yang berjarak 300-400 meter dari penyeberangan Erez, tempat ribuan pekerja meninggalkan Gaza setiap hari untuk mencari nafkah di Israel.
Juru bicara IDF Letkol Daniel Hagari mengatakan bahwa “ini bukan terowongan biasa – ini adalah sebuah kota.
“Sebuah kota Hamas di bawah tanah yang digali dan dibangun Hamas alih-alih menginvestasikan uang pada penduduk Gaza,” kata Hagari.
“Terowongan tersebut antara lain digunakan untuk melakukan operasi ofensif terhadap pasukan kami,” urainya.
“Kami akan terus mengungkap kota-kota teroris bawah tanah Hamas, dan segera kami akan mengungkap lebih banyak kota lagi,” lanjutnya. (hanoum/arrahmah.id)