GAZA (Arrahmah.id) — Militer Israel mengklaim pasukannya telah menangkap sekitar 100 militan Hamas dalam operasi penyerbuan di kompleks Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan di Jalur Gaza bagian utara.
Otoritas Jalur Gaza dan kelompok perlawanan Palestina Hamas membantah kehadiran anggota mereka di rumah sakit yang ada di daerah kantong Palestina tersebut.
“Para tentara menangkap sekitar 100 teroris dari kompleks tersebut, termasuk para teroris yang berusaha melarikan diri saat proses evakuasi warga sipil. Di dalam rumah sakit, mereka (tentara Israel) menemukan senjata, dana teror dan dokumen-dokumen intelijen,” sebut militer Israel dalam pernyataannya dilansir Reuters (29/10/2024).
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tentara-tentara Israel menahan puluhan staf medis laki-laki dan memicu kerusakan pada rumah sakit tersebut, yang sudah kesulitan beroperasi karena serangan besar-besaran militer Tel Aviv di area tersebut.
“Beberapa teroris yang teridentifikasi sepenuhnya menyamar sebagai staf medis sehingga kami tidak memiliki alternatif lain selain memeriksa staf medis juga,” ucap seorang pejabat militer Israel, yang tidak disebut namanya, saat berbicara kepada wartawan dalam briefing secara daring.
Rekaman video yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Gaza, pada Sabtu (26/10), menunjukkan kerusakan pada beberapa bangunan setelah pasukan Israel mundur dari kompleks rumah sakit tersebut. Video tersebut belum bisa diverifikasi keasliannya oleh Reuters.
Dalam pernyataan kepada wartawan, pejabat militer Israel mengatakan bahwa tentaranya hanya menyebabkan kerusakan terbatas ketika memasuki kompleks rumah sakit tersebut.
Disebutkan juga bahwa pasukan Israel harus menghancurkan apa yang mereka sebut sebagai peralatan “penggunaan ganda”, seperti tangki oksigen, yang jika diledakkan bisa membahayakan siapa pun yang ada di kompleks rumah sakit.
Para staf medis di rumah sakit tersebut, menurut pejabat militer Israel itu, menolak untuk mengungsi dari rumah sakit tersebut atau meninggalkan para pasien mereka tanpa pengawasan. Ratusan pengungsi Palestina juga berlindung di kompleks rumah sakit tersebut.
“Mereka mengungsikan semua orang yang berlindung di sini… Mereka memisahkan laki-laki dan perempuan, dan membuat dua antrean. Ini sangat memalukan bagi para laki-laki karena mereka dibawa tanpa pakaian dan tidak punya apa pun untuk menutupinya,” tutur salah satu perawat di rumah sakit itu, Mayssoun Alian.
Dalam penjelasannya, para pejabat militer Israel menyebut para laki-laki yang diduga anggota Hamas ditangkap dan dilucuti pakaiannya untuk diperiksa apakah membawa senjata atau tidak.
“Setelah dicek, kami memberikan pakaian kepada mereka,” ucap pejabat militer Israel tersebut.
Otoritas medis Gaza, dalam pernyataan terpisah, melaporkan sedikitnya dua anak tewas saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit tersebut, setelah tembakan militer Israel mengenai generator dan stasiun tangki oksigen di fasilitas medis tersebut pada Jumat (25/10).
Diklaim oleh militer Israel bahwa warga sipil yang ada di rumah sakit tersebut tetap aman, meskipun terjadi pertempuran sengit di dekat kompleks tersebut. Militer Israel menyebut bahan bakar, peralatan medis dan unit darat telah disediakan untuk rumah sakit itu, dan pasokan listrik serta oksigen juga dipastikan. (hanoum/arrahmah.id)