TEL AVIV (Arrahmah.com) – Otoritas “Israel” telah mengirim surat ancaman kepada para pemimpin Hamas melalui badan intelijen Mesir, Quds Press melaporkan, sebagaimana dilansir MEMO, Kamis 919/7/2018).
Menurut Saluran TV “Israel” 10, “Israel” mengatakan dalam surat tersebut bahwa mereka siap melakukan serangan militer terhadap Gaza jika balon dan layang-layang api tidak dihentikan.
Hamas menjawab dengan sepucuk surat dari Kairo, mengatakan bahwa pihaknya akan menghentikan layang-layang dan balon api setelah hari Jumat sebagai imbalan atas dibukanya kembali penyeberangan perbatasan, terutama penyeberangan Rafah, dan dengan perbaikan kondisi ekonomi dan kemanusiaan di Gaza.
Pemuda Palestina menggunakan layang-layang dan balon api untuk menghadapi agresi “Israel” terhadap para pengunjuk rasa yang ikut serta dalam Great March of Return dan untuk menekan “Israel” agar mengangkat pengepungan yang telah berlangsung selama 12 tahun terhadap Jalur Gaza.
Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu mengeluarkan perintah untuk menargetkan siapa pun yang menerbangkan layang-layang dan balon api.
Menteri Pendidikan “Israel” Naftali Bennet mengatakan bahwa serangan jet-jet “Israel” harus menargerkan mereka, walaupun jika mereka adalah anak-anak.
Sejak awal Great March of Return, kementerian kesehatan di Gaza mengatakan bahwa “Israel” telah membunuh 142 pengunjuk rasa, termasuk delapan anak-anak dan seorang wanita, serta melukai 16.496 orang.
(ameera/arrahmah.com)