TEL AVIV (Arrahmah.com) – Seorang pejabat militer senior Israel mengatakan bahwa Israel sangat memperhatikan peristiwa yang terjadi di Suriah, karena khawatir runtuhnya rezim Bashar al Assad bisa membawa Golan Heights jatuh ke kelompok seperti Al Qaeda.
Pejabat militer mengatakan kepada AFP bahwa situasi seperti ini bisa menciptakan kekosongan keamanan yang berbahayan, sama seperti di Sinai.
“Jika rezim Assad jatuh, ancaman terbesar adalah bahwa perbatasan utara, tanah tak bertuan, bisa diambil alih oleh kelompok-kelompok seperti Al Qaeda,” ujar pejabat militer Komando Utara Israel yang tak ingin disebutkan namanya.
Ketakutan terbesar adalah bahwa dataran tinggi strategis tersebut akan masuk ke dalam situasi yang sama dengan di Sinai, di mana militer Mesir tidak memiliki kekuatan untuk mengendalikan aktivitas “militan”.
Tahun lalu, seorang pria bersenjata menyelinap melintasi perbatasan dari wilayah Mesir dan melakukan serangan di Israel selatan yang menewaskan delapan orang.
“Ini bisa terjadi jika rezim Assad runtuh,” ungkapnya khawatir.
Bagi Israel, pertumpahan darah yang terus berkelanjutan di Suriah juga telah menimbulkan kekhawatiran bahwa persediaan senjata canggih yang dimiliki Damaskus bisa jatuh ke tangan “militan”.
Sumber militer mengatakan ia tidak melihat akhir yang cepat untuk pertumpahan darah di Suriah dan kemungkinan akan berlanjut sampai “bertahun-tahun”.
“Sebagian besar tentara sangat setia kepada Assad, ia memiliki uang untuk membayar gaji mereka. Dia tidak akan melarikan diri,” klaimnya. “Ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun.” (haninmazaya/arrahmah.com)