GAZA (Arrahmah.com) – Sebanyak 20 warga Palestina di Gaza telah terbunuh setelah dibombardir militer “Israel” dari udara pada Senin (10/5/2021). Dari 20 korban meninggal, sembilan di antaranya anak-anak.
Data itu diumumkan Kementerian Kesehatan Gaza. “Israel” bertindak kesetanan setelah roket—untuk pertama kalinya sejak 2014—ditembakkan dari wilayah Gaza ke Yerusalem.
Kementerian Kesehatan Gaza, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Russia Today, mengatakan beberapa korban luka juga dirawat di Rumah Sakit Beit Hanoun di utara Gaza.
Beberapa gambar grafis yang dibagikan secara online menunjukkan orang-orang yang terluka di Gaza dibawa pergi oleh petugas medis.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan seorang warga “Israel” juga terluka oleh rudal anti-tank yang ditembakkan dari Gaza dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
Sebelumnya, Hamas—faksi Palestina yang berkuasa di Gaza—mengaku bertanggung jawab atas serangan roket hari Senin di Yerusalem.
Serangan itu diklaim sebagai tanggapan atas kekerasan oleh pasukan “Israel”, termasuk penggusuran paksa keluarga Palestina dan bentrokan di Masjid Al Aqsha.
Angkatan Udara “Israel” mengatakan tujuh roket telah ditembakkan dari Gaza ke “Israel”, salah satunya dicegat oleh sistem pertahanan udara.
Pasukan “Israel” kemudian melancarkan serangan udara ke sasaran Hamas di Gaza.
IDF, melalui seorang juru bicaranya, mengatakan kepada wartawan bahwa militer menganggap Hamas bertanggung jawab atas serangan dari Gaza.
IDF menggambarkan tembakan roket tersebut sebagai “serangan hebat terhadap Israel” yang “tidak akan berlalu tanpa jawaban”. (hanoum/arahmah.com)