TEPI BARAT (Arrahmah.com) – “Israel” telah mengerahkan ratusan tentara tambahan di wilayah Tepi Barat yang diduduki setelah serangan mematikan di Tel Aviv yang membunuh empat orang “Israel”.
Militer pendudukan “Israel” mengumumkan pada Kamis (9/6/2016) bahwa mereka mengerahkan dua batalion pasukan tambahan ke Tepi Barat “sesuai dengan penilaian situasi”.
Penyebaran melibatkan ratusan tentara, termasuk tentara dari infanteri dan unit pasukan khusus.
Pengumuman ini bertepatan dengan pertemuan Kabinet Keamanan “Israel” untuk membahas respon lebih lanjut.
Sebelumnya pada Kamis (9/6), para pejabat pertahanan menangguhkan puluhan ribu izin khusus yang diberikan kepada warga Palestina untuk mengunjungi wilayah Palestina yang diduduki dan diakui oleh “Israel” selama bulan suci Ramadhan, menurut laporan Al Jazeera.
COGAT, sebuah badan pertahanan “Israel” mengatakan 83.000 izin untuk warga Palestina di Tepi Barat untuk mengunjungi kerabat mereka di “Israel” telah dibekukan.
Izin khusus Ramadhan juga ditangguhkan untuk warga Palestina di Jalur Gaza untuk mengunjungi kerabat mereka di “Israel”, bepergian ke luar negeri dan menghadiri sholat jamaah di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
COGAT mengklaim bahwa memasuki atau meninggalkan “Israel” hanya diizinkan untuk kasus-kasus kemanusiaan dan medis.
Di Tel Aviv, unit polisi tambahan juga telah dikerahkan, terutama di sekitar stasiun bus dan kereta api di pusat kota, ujar juru bicara polisi “Israel” Mickey Rosenfeld.
Dua hari lalu (8/6), dua penyerang melancarkan serangan di Pasar Sarona, pusat komersial “Israel”. Dalam serangan itu, sedikitnya empat orang “Israel” tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka. (haninmazaya/arrahmah.com)