JERUSALEM (Arrahmah.com) – Ilmuwan Israel mengklaim telah mengembangkan pendeteksi bom berteknologi nano.
Pendeteksi ini lebih akurat dan hebat ketimbang anjing pelacak yang ahli sekalipun.
Diberitakan melalui Straits Times, Rabu (3/11/2010), dengan pendeteksi berbasis nano akan maka pencarian dan penyisiran bahan peledak akan lebih mudah dan cepat, termasuk menemukan bom kargo yang mampu mengeluarkan ledakan yang hebat.
Sensor berbasis teknologi nano ini tidak hanya mampu mendeteksi jenis-jenis bahan peledak tapi juga dapat diadaptasi ke dalam perangkat pendeteksi bahan kimia berbahaya maupun senjata biologis.
“Sensor baru ini cukup mudah dibawa ke mana saja, lebih sensitif dan akurat dalam mendeteksi sebuah bom, ketimbang endusan anjing pelacak,” ujar Profesor Fernando Patolsky dari Tel Aviv University.
Untuk mengembangkan dan mengomersilan sensor pendeteksi ini para peneliti telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan swasta. Diharapkan produk ini akan bisa dipasarkan dalam kurun satu atau dua tahun ke depan.
“Beberapa badan militer negara telah menyatakan ketertarikannya, seperti militer Amerika, Israel, dan juga perusahaan-perusahaan keamanan,” ujar Patolsky.
Dikatakan Patolsky, bom besar seperti yang dikirimkan dari Yaman ke AS, yang tidak mampu diendus oleh penciuman anjing terlatih, pun dapat dideteksi oleh sensor ini. Bom tersebut terdiri dari dua bom besar berkapasitas 300 gram dan 400 gram dengan dilengkapi pentaerythritol tetranitrate (PETN), yang disembunyikan dalam kartridge tinta.
“PETN merupakan zat yang sangat kuat, tapi tidak mudah menguap sehingga tidak akan mengeluarkan molekul apapun ke udara. Hal ini yang membuat anjing pelacak cukup sulit menemukannya, terutama jika dibungkus dengan benda lain. Setelah kami menguji coba, ternyata sensor yang kami kembangkan bisa mendeteksi bom seperti ini,” ujarnya.(suaramedia/arrahmah.com)