DAMASKUS (Arrahmah.com) – “Israel” menargetkan posisi militer rezim Asad pada Kamis (12/7/2018) pagi setelah pesawat tak berawak memasuki wilayah udaranya dari negara tetangga sehari sebelumnya, ujar pernyataan militer.
Militer “Israel” mengatakan serangan mereka menargetkan tiga pos Suriah dalam “merespon infiltrasi UAV Suriah” atau pesawat tak berawak. Tidak disebutkan secara rinci mengenai serangan tersebut.
Tidak ada laporan tentang korban luka atas serangan drone sehari sebelumnya, lansir Daily Sabah.
Insiden tersebut datang saat Perdana Menteri otoritas Zionis Benjamin Netanyahu mengunjungi Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan Vladimir Putin mengenai masalah Suriah dan Iran.
Rusia telah menjadi sekutu kunci rezim Bashar Asad dalam perang Suriah yang telah berlangsung selama tujuh tahun.
Perhatian utama “Israel” adalah untuk menjaga Iran-yang juga sekutu Bashar Asad-jauh dari perbatasannya, bersama dengan sekutu lainnya, kelompok Syiah asal Libanon, “Hizbullah”.
“Israel” berulang kali mengatakan tidak akan mengizinkan Iran untuk membangun kehadiran militer permanen di Suriah.
Bulan lalu, “Israel” menembakkan rudal ke sebuah drone yang mendekati wilayah udara di dekat perbatasan Suriah, dan bulan Februari, “Israel” menembak jatuh apa yang diklaim sebagai pesawat tak berawak milik Iran yang masuk ke wilayah udranya. (haninmazaya/arrahmah.com)