GAZA (Arrahmah.id) – Warga Palestina yang mengungsi di Gaza, di bawah pengawasan koresponden MEMO Motasem Dalloul, menghadapi situasi berbahaya di mana tentara “Israel” membatasi upaya kemanusiaan. Meskipun ada bantuan material yang masuk, waktu lima menit yang diberlakukan untuk mengumpulkan kebutuhan pokok dirusak oleh ancaman kembalinya baku tembak.
Rekaman ini menggambarkan realita nyata warga Gaza, yang, di tengah kesulitan, berupaya untuk mengamankan kelangsungan hidup mereka, mewujudkan semangat ketahanan dalam menghadapi konflik.
Koresponden MEMO di Gaza melaporkan bahwa delapan truk berisi bantuan tiba di kota yang terkepung pada Selasa (23/1/2024) dan warga Palestina bergegas mengumpulkan makanan yang sangat dibutuhkan, namun pasukan pendudukan dengan cepat melepaskan tembakan ke arah mereka.
“Pendudukan “Israel” mengizinkan masuknya delapan truk berisi bantuan kemanusiaan, kemudian memberikan waktu lima menit bagi orang-orang yang kelaparan untuk mengambilnya dan kemudian melepaskan tembakan ke arah mereka. Orang-orang terpaksa mengungsi,” kata Motasem Dalloul.
Karena sedikitnya bantuan yang masuk ke Gaza utara selama beberapa bulan terakhir, masyarakat terpaksa berjalan jauh untuk mencapai truk bantuan dan membawa barang dengan berjalan kaki kembali ke tempat penampungan mereka.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan pada Senin (22/1/2024) bahwa “Israel” telah mencegah tiga dari setiap empat misi kemanusiaan yang menuju ke Jalur Gaza utara.
The aid trucks all over the road on the Egyptian side waiting to be to allowed to enter the Gaza Strip. pic.twitter.com/FL0PVcf6CK
— MoTaz (@azaizamotaz9) January 23, 2024
Sebelumnya telah diperingatkan bahwa sejak awal 2024, “Israel” telah menggandakan pembatasan yang diberlakukan terhadap kedatangan misi bantuan ke Jalur Gaza. (zarahamala/arrahmah.id)