TEL AVIV (Arrahmah.id) – Menteri Pertahanan “Israel” Benny Gantz mengatakan pada Senin (12/9/2022) bahwa Iran telah menggunakan lebih dari 10 fasilitas militer di Suriah untuk memproduksi rudal dan senjata canggih untuk proksinya.
Selama beberapa tahun, “Israel” telah meningkatkan serangan terhadap apa yang disebutnya sebagai target terkait Iran di Suriah.
Tidak ada komentar langsung dari Iran dan rezim Suriah, tetapi Damaskus telah menolak untuk mengomentari tuduhan tersebut di masa lalu dan Teheran telah membantahnya, membangun kemampuan produksi di Timur Tengah.
Berbicara pada sebuah konferensi di New York, Gantz mempresentasikan peta dari apa yang dia katakan sebagai situs militer Center D’Etudes et de Recherches Scientifiques (CERS), sebuah badan milik rezim Suriah, yang terlibat dalam pembuatan rudal dan senjata untuk Iran.
“Iran mengubah CERS menjadi fasilitas produksi untuk rudal dan senjata jarak menengah dan jarak jauh, yang diberikan kepada ‘Hizbullah’ dan proksi Iran. Dengan kata lain, itu menjadi front Iran lainnya – sebuah pabrik untuk senjata strategis yang canggih,” kata Gantz.
Serangan yang dikaitkan dengan “Israel” baru-baru ini meningkat di bandara Suriah untuk mengganggu peningkatan penggunaan jalur pasokan udara Teheran untuk mengirimkan senjata ke sekutu di Suriah dan Libanon, termasuk “Hizbullah”, sumber diplomatik dan intelijen regional mengatakan kepada Reuters.
Serangan “Israel” telah berulang kali menargetkan daerah Masyaf, sebuah zona di distrik Hama barat di mana Gantz mengatakan fasilitas produksi senjata bawah tanah mengancam “Israel” dan wilayah tersebut.
“Masyaf secara khusus digunakan untuk memproduksi rudal canggih,” katanya.
Gantz menambahkan bahwa Iran juga bekerja untuk membangun industri rudal dan senjata di Libanon dan Yaman.
“Jika tren ini tidak dihentikan, dalam satu dekade, akan ada industri maju Iran di seluruh kawasan, memproduksi senjata dan menyebarkan teror,” katanya. (haninmazaya/arrahmah.id)