MAURITANIA (Arrahmah.com) – Nasib malang menimpa para diplomat Israel di Mauritania. Pasalnya mereka diusir oleh Junta militer Mauritania pada Jumat (6/3) dan dan menutup kedutaan besar Israel akibat serangan Zionis Israel ke Gaza.
Mauritania adalah salah satu dari tiga negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik penuh dengan Israel. Namun sepertinya hubungan tersebut harus berakhir dengan ditutupnya kedubes Israel tersebut. Kini menyisakan dua negara Arab saja yang masih memiliki hubungan diplomatik penuh dengan Israel, yakni Mesir dan Yordania.
Menteri komunikasi Mauritania mengatakan bahwa tindakan ini merupakan hasil keputusan yang diambil pada pertemuan pemimpin Arab di Doha pada pertengahan Januari, menyusul invasi Israel ke jalur Gaza.
“Kami telah menginformasikan kepada mereka (para diplomat Israel) tentang keputusan untuk mengurangi hubungan dengan Israel pada saat pertemuan puncak di Doha, dan sekarang saatnya keputusan itu diambil. Kedutaan besar Israel ditutup !” kata El Kory Ould Abdel Mola.
Pejabat lain Mauritania mengatakan bahwa para diplomat Israel telah diberi waktu 48 jam untuk meninggalkan negara Afrika barat laut tersebut.
Seorang pejabat yang dekat dengan penguasa militer Mauritania Jenderal Mohamed Ould Abdel Aziz mengatakan bahwa keputusan untuk mengusir diplomat Israel merupakan tindak lanjut dari keputusan di bulan Januari lalu yang membekukan hubungan dengan Israel. “Ini merupakan konsekuensi logis dari pembekuan hubungan antara Israel dan Mauritania … tidak ada sesuatu yang baru,” kata pejabat, yang menolak untuk diidentifikasi tersebut.
“Ini merupakan hal yang diharapkan. Setelah jenderal Aziz mengambil keputusan pada pertemuan di Doha, seorang utusan dari Departemen Luar Mauritania mengirim surat kepada duta besar Israel untuk segera meninggalkan negara Mauritaniat,” ujar pejabat tersebut. (sabili)