GAZA (Arrahmah.id) – Militer ‘Israel’ menyerang Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina di Gaza pada Jumat (21/3/2025). Fasilitas tersebut merupakan satu-satunya rumah sakit di jalur yang dikepung yang dikhususkan untuk merawat pasien kanker.
Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan pasukan ‘Israel’ meledakkan bom di dalam kompleks rumah sakit, yang terletak di selatan Kota Gaza. Pasukan ‘Israel’ juga menghancurkan sekolah kedokteran di dekatnya, yang menyebabkan kerusakan struktural yang parah.
Juru bicara militer ‘Israel’ Avichay Adraee mengklaim bahwa “bangunan yang menjadi sasaran tersebut tidak lagi berfungsi sebagai rumah sakit selama lebih dari setahun,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sejak November 2023, tentara ‘Israel’ telah menggunakan rumah sakit tersebut sebagai pangkalan militer di koridor ‘Netzarim’. Pasukan ditarik pada Februari sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata tetapi kemudian melanjutkan serangan. Sepanjang tahun lalu, tentara ‘Israel’ mengunggah video dari dalam rumah sakit, mengubahnya menjadi tempat untuk perayaan dan klip komedi.
Kementerian Kesehatan Palestina mengutuk serangan itu, menyebutnya sebagai bagian dari penghancuran sistematis ‘Israel’ terhadap sistem perawatan kesehatan Gaza. Kementerian tersebut menyatakan bahwa ‘Israel’ sedang menyelesaikan “fase terakhir genosida” terhadap warga Palestina dengan menghapus fasilitas medis penting.
Sejak 7 Oktober 2023, pasukan ‘Israel’ telah berulang kali mengebom dan mengepung rumah sakit, membunuh staf medis, dan memblokir pasokan medis. Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, ‘Israel’ terus melanjutkan serangannya dengan dukungan penuh AS.
Human Rights Watch dan organisasi lain menggolongkan tindakan ‘Israel’ sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional. Konvensi Jenewa melarang serangan terhadap infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit. Namun, ‘Israel’ mengklaim telah menargetkan militan Hamas di dalam rumah sakit, meskipun tidak ada bukti yang dapat diverifikasi.
Genosida yang dilakukan ‘Israel’ di Gaza telah menewaskan atau melukai lebih dari 162.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak. Lebih dari 14.000 orang masih hilang di bawah reruntuhan. (zarahamala/arrahmah.id)