NABLUS (Arrahmah.com) – Pasukan pendudukan “Israel” menghancurkan 20 tempat tinggal warga Palestina di Ein Al-Rushrash, yang terletak di tenggara desa Douma, selatan Nablus, menurut pernyataan aktivis lokal.
Ghassan Daghlas yang memantau pembangunan pemukiman ilegal di Tepi Barat bagian utara mengatakan bahwa pasukan “Israel” mengawal buldoser yang membongkar 20 tempat tinggal yang membentuk wilayah Ein Al-Rushrash dan menggusur sekitar 85 warga Palestina, seperti dilansir IMEMC pada Selasa (16/2/2016).
Penghancuran rumah milik warga Palestina memperlihatkan wajah asli pendudukan “Israel”, ujar Daghlas kepada kantor berita WAFA. Dia mencatat bahwa “Israel” berencana untuk menggantikan semua warga Palestina yang tinggal di wilayah tersebut dan menyebut bahwa “Israel” telah membongkar lebih dari 145 tempat tinggal sejak awal Januari.
Pembongkaran terjadi 19 hari setelah pasukan menyerahkan perintah pembongkaran kepada penduduk setempat pada 28 Januari.
Pada 12 Januari “Israel” mengumumkan rencana mereka untuk mendirikan enam menara pengawas di sepanjang wilayah utara-selatan Tepi Barat dan menyerahkan perintah penghentian pembangunan untuk rumah-rumah warga Palestina di Khirbat Al-Marajim, selatan Douma, dimana rumah keluarga Dawabsha dibakar oleh pemukim ilegal ekstrimis Yahudi Juli tahun lalu yang membunuh seorang bayi Palestina dan orang tuanya.
Pasukan Zionis memberitahu warga di desa Sarra, Madama dan Burin mengenai rencana mereka untuk mendirikan enam menara pengawas militer di sepanjang jalan Ramallah-Nablus yang dikenal sebagai Route 60 yang secara efektif merebut dan membatasi akses warga Palestina ke ratusan lahan pertanian milik mereka di sisi Route 60.
Sejak penandatanganan Perjanjian Oslo 1993, warga Palestina tidak bisa melakukan perjalanan secara bebas di jalan Nablus-Ramallah yang dihiasi dengan pos-pos pemeriksaan “Israel”. (haninmazaya/arrahmah.com)