YERUSALEM (Arrahmah.com) – Otoritas pendudukan “Israel” berencana untuk menghabiskan 60 juta Shekel atau setara 16,6 juta USD untuk proyek penggalian di bawah Masjid Al-Aqsha di tengah seruan bagi para pemukim ilegal Yahudi untuk menyerbu situs suci ummat Islam, Ma’an melaporkan.
Sebuah rancangan resolusi tentang masalah ini akan disampaikan oleh Menteri Kebudayaan dan Olahraga, Miri Regev, dengan dana yang disediakan oleh departemennya dan Departemen Pendidikan selama dua tahun ke depan.
“Israel” terus menggali tanah di bawah situs suci ummat Islam dengan dalih pencarian bukti kehadiran Yahudi kuno di daerah itu, termasuk keberadaan Kuil Yahudi. Penggalian semacam ini melemahkan fondasi Masjid Al-aqsha. Menurut para pengamat, itu adalah alasan sebenarnya untuk penggalian, karena ekstrimis Yahudi ingin menghancurkan Masjid dan membangun sebuah kuil di sana.
Kelompok-kelompok ekstrimis yang didanai oleh otoritas “Israel” seperti Temple Movement, telah membuat cetak biru terperinci dalam persiapan untuk pembangunan kuil tersebut. Ratusan pemukim Yahudi secara teratur menyerbu kompleks yang didukung oleh pasukan pendudukan “Israel”, melakukan ritual dan bersumpah akan menghancurkan Masjid, sementara jamaah Muslim dihalang-halangi untuk masuk.
Pada April saja, sekitar 3.747 pemukim ilegal Yahudi menerobos masuk ke dalam kompleks, biasanya dilindungi oleh polisi atau tentara. Di tahun 2018 ini telah menyaksikan peningkatan sebanyak 30 persen dalam serangan semacam itu jika dibandingkan dengan tahun lalu. (haninmazaya/arrahmah.com)