TEL AVIV (Arrahmah.id) — Pasukan keamanan Israel baru-baru ini menggagalkan serangan anggota kelompok militan Islamic State (ISIS) yang akan dilakukan di dekat Knesset di Yerusalem, kata Kepolisian Israel dan Badan Keamanan Israel pada Senin (22/1/2024).
Dilansir JNS (22/1), kantor Kejaksaan Distrik Yerusalem pada hari Senin menyerahkan dakwaan kepada pengadilan distrik kota tersebut terhadap dua warga Yerusalem timur yang mengidentifikasi diri sebagai anggota ISIS; Mustafa Abdel Nabi (19) dan Ahmad Natsha (20). Pasangan tersebut ditangkap di lingkungan Ras al-Amud di wilayah timur Yerusalem pada 26 Desember lalu.
Berdasarkan dakwaan yang diajukan, keduanya setiap hari menonton video yang dirilis oleh kelompok ISIS, termasuk khutbah keagamaan, pemenggalan kepala, dan eksekusi lainnya.
Bendera hitam tauhid dan Hamas juga ditemukan bersama mereka, serta bahan kimia untuk menyiapkan bahan peledak dan buku catatan berisi instruksi tentang cara menyiapkan bahan peledak, di antara temuan lainnya.
Menurut intelejen Israel, kedua anggota ISIS ini bermaksud meledakkan sebuah truk penuh tangki bensin di dekat parlemen Israel, Knesset, di lingkungan Givat Ram.
Pasukan keamanan Israel bulan lalu juga menangkap dua warga Palestina lainnya yang merencanakan serangan teror yang diilhami ISIS di Yerusalem.
Para tersangka, keduanya berusia dua puluhan, ditangkap pada bulan Desember di lingkungan Jebel Mukaber di Yerusalem timur, menurut pernyataan gabungan polisi dan ISA.
Selama penyelidikan selama berminggu-minggu, pihak berwenang mengetahui bahwa keduanya dipengaruhi oleh ISIS dan Telegram, termasuk video grafis pembunuhan di seluruh dunia.
Pasangan ini berencana memasang alat peledak rakitan di sekitar Yerusalem timur yang ditujukan kepada pasukan keamanan, dan melakukan aksi teror lainnya. (hanoum/arrahmah.id)