Tel Aviv (arrahmah) – Urusannya sama-sama terkait nuklir, tapi beda perlakuan. Ya, program nuklir Israel tidak pernah diributkan AS sebagaimana Negeri Paman Sam itu selalu meributkan program nuklir Iran. Ada apa?
Sejumlah sumber menyebutkan, program nuklir AS dan Israel jelas-jelas ditujukan untuk pertahanan. Artinya, cenderung digunakan untuk membuat senjata pemusnah massal. Bukan untuk tujuan damai.
Tapi, sepak terjang AS terhadap persoalan nuklir Iran seolah menunjukkan pada dunia bahwa negara adidaya itu sangat peduli dengan keamanan dunia yang terancam gara-gara ada persenjataan nuklir.
Tudingan AS bahwa program nuklir Iran berbahaya karena akan digunakan untuk membuat senjata nuklir, membuat dunia internasional tutup mata terhadap AS yang sebenarnya sedang mengembangkan program nuklir dengan target menghasilkan ratusan hulu ledak nuklir tiap tahun. Israel?
Selama ini Israel diyakini sebagai satu-satunya negara berkekuatan nuklir di Timur Tengah. Tapi, sekutu terdekat AS itu telah lama menerapkan kebijakan untuk tidak mengakui kepemilikan senjata nuklir.
Soal kepemilikan senjata nuklir Israel itu dibenarkan oleh mantan Presiden AS Jimmy Carter. Menurut Carter, Israel punya 150 atau lebih senjata nuklir.
Selasa (27/5), AFP melaporkan apa yang disampaikan Carter dalam konferensi pers di di Wales, Inggris.
“AS punya lebih dari 12.000 senjata nuklir. Uni Soviet punya jumlah yang hampir sama. Inggris dan Prancis punya beberapa ratus. Israel punya bom nuklir 150 atau lebih,’’ kata Carter.
Carter juga mengecam blokade tentara Israel di Jalur Gaza, Palestina. Menurut Carter yang pernah meraih Nobel Perdamaian, blokade Israel itu merupakan salah satu kejahatan HAM paling buruk yang ada di dunia.
Mengapa orang-orang Israel membangun banyak bom nuklir, bertindak sadis dan biadab terhadap orang Palestina yang sama sekali tidak berdaya apa-apa? Jawabannya diberikan sejarawan Illan Pappe, seorang Yahudi yang menyandang julukan ‘orang Israel yang paling dibenci di Israel’.
Pappe adalah salah satu sejarawan Yahudi yang memilih memihak pada hati nurani dan tanpa takut membongkar mitos-mitos Zionisme.
Kenapa orang Israel bisa melakukan berbagai kekejaman terhadap orang Palestina?
“Ini buah dari sebuah proses panjang pengajaran paham dan indoktronasi yang dimulai sejak usia taman kanak-kanak. Semua anak Yahudi di Israel dididik dengan cara ini,” jawab Pappe.
Menurut Pappe, orang tidak bisa menumbangkan sebuah sikap yang ditanamkan di sana dengan sebuah mesin indoktrinasi yang kuat, yaitu menciptakan sebuah persepsi rasis tentang orang lain yang digambarkan sebagai primitif, hampir tidak pernah ada, dan penuh kebencian.
Orang itu memang penuh kebencian, tapi penjelasan yang diberikan di sini adalah ia terlahir primitif, Islam, anti-Semit, bukan bahwa ia adalah seorang yang telah dirampas tanahnya… (Baudoin Loos, An Interview of Illan Pappe, 29 November 1999).
Apapun alasan Israel memiliki senjata nuklir, hal itu bertentangan dengan rencana perdamaian Timur Tengah. Cita-cita bagi zona Timur Tengah yang bebas nuklir menjadi nihil.
Dan, itulah yang mendorong Iran mengembangkan persenjataan serta kekuatan militernya, yang justru berdampak komplikatif bagi kawasan Timur Tengah secara umum. Pasalnya, Arab Saudi dan negara-negara Teluk justru ketakutan atas hegemoni Iran selain mereka juga terancam oleh nuklir Israel. [inilah]