YERUSALEM (Arrahmah.com) – Sepasang roket menghantam wilayah Israel dari Jalur Gaza sebagai serangan balasan atas aksi pembakaran yang dilakukan oleh Yahudi terhadap sebuha masjid di Tepi Barat.
Tidak ada korban cedera akibat serangan roket yang terjadi pada hari Minggu (13/12). Serangan ini diklaim beberapa media sebagai pelanggaran terbaru atas moratorium (penundaan serangan) setelah serangan roket lainnya dari Gaza bulan lalu. Namun anehnya berbagai serangan Israel yang menimpa Jalur Gaza tidak pernah dihitung sebagai pelanggaran. Termasuk pembakaran masjid yang terjadi pada Jumat (11/12).
Pemukim Yahudi di Tepi Barat marah atas keputusan pemerintah untuk membatasi pembangunan pemukiman selama 10 bulan. Beberapa di antaranya bahwa mereka mengharapkan adanya aksi menyerang warga Palestina dalam rangka memaksa pemerintahnya untuk mengubah keputusan.
Pemerintah Israel tetap bersikukuh bahwa pembekuan pembangunan tersebut dimaksudkan untuk membujuk Palestina kembali ke meja perundingan. Tapi Palestina mengatakan tindakan itu tidak cukup berarti karena tidak mencakup Yerusalem timur yang disengketakan dan 3.000 unit rumah telah disetujui di Tepi Barat.
Sementara itu, pada hari yang sama, seorang perwira militer Israel yang dinyatakan bersalah karena memukuli seorang pria Palestina pada serangan militer Israel tahun 2008 di Desa Kadoum, Tepi Barat. (althaf/ap/arrahmah.com)