GAZA (Arrahmah.id) — Salah satu anggota pertahanan sipil Palestina Mohammed Mughier, yang turut serta dalam penggalian kuburan massal selama enam hari di tiga titik di Jalur Gaza, menyatakan diduga kuat Israel mengubur hidup-hidup sejumlah warga Palestina.
“Kami butuh uji forensik terhadap sekitar 20 jenazah yang kami duga dikubur hidup-hidup,” ujar Mughier, seperti dikutip dari Al Jazeera (26/4/22024).
Sebelumnya, otoritas Palestina menemukan setidaknya 392 jenazah usai melakukan penggalian di kuburan massal dekat dua rumah sakit di Gaza, RS Nasser dan RS Al-Shifa.
Para staf Departemen Pertahanan Sipil Palestina mengungkapkan detail-detail mengerikan mengenai kondisi korban tewas yang ditemukan di kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza itu.
Sebanyak 10 jenazah ditemukan dengan kondisi tangannya masih diinfus sehingga diduga kuat mereka dikubur hidup-hidup.
Kepala Departemen Pertahanan Sipil di Khan Younies, Jalur Gaza, Yamen Abi Sulaiman, mengatakan sebanyak tiga kuburan massal ditemukan di depan kamar mayat, belakang kamar mayat, dan gedung cuci darah di RS Nasser.
Ia menerangkan hanya 65 dari 392 jenazah yang bisa diidentifikasi oleh keluarga korban lantaran kondisinya sudah membusuk, termutilasi, bekas siksaan, hingga kondisi rusak lainnya.
Jenazah-jenazah tersebut ditemukan dalam kondisi tertumpuk, mengindikasikan bahwa sejumlah korban ada yang mengalami eksekusi di lapangan sebelum dikubur. (hanoum/arrahmah.id)