TEL AVIV (Arrahmah.com) – Badan Imigrasi Israel melaporkan pada Minggu (10/7/2011) malam sebanyak 36 aktivis pro-Palestina dari kampanye “Selamat Datang Untuk Palestina”, yang terbang dari Eropa ke Tel Aviv, dideportasi, sementara 82 aktivis masih ditahan oleh Israel menunggu deportasi.
Juru bicara Imigrasi Israel, Sabine Haddad, menyatakan bahwa ia berharap sisa aktivis akan dideportasi ke negara mereka dengan segera, tergantung pada ketersediaan pada penerbangan yang berangkat dari negara tersebut.
Haddad menambahkan bahwa aktivis yang dideportasi antaralain 22 aktivis dari Belgia, 13 orang dari Jerman, dan satu orang dari Spanyol.
82 aktivis masih dipenjara di Beer Sheva, Al Ramla dan Tel Aviv, kebanyakan mereka berasal dari Prancis, sementara sisanya berasal dari Amerika, Belgia, Bulgaria, Spanyol dan Belanda. Para aktivis adalah anggota dari Kampanye “Selamat Datang ke Palestina”.
Sebelumnya hampir 800 aktivis berencana untuk terbang ke Palestina dalam misi damai menantang blockade Israel dan pendudukan ilegal di Palestina.
Israel menganggap tindakan para aktivis tersebut adalah suatu “pelanggaran” terhadap kedaulatan Israel, sehingga tindakan kampanye diplomatik atas nama keamanan Israel dilakukan untuk memblokir “flytilla”.
Penyelenggara “Selamat Datang Untuk Palestina” mengatakan bahwa misi mereka tidak ada hubungannya dengan armada melawan pengepungan Israel di Gaza, dan bahwa misi tersebut bertujuan mengungkap realitas kehidupan di Palestina di bawah pendudukan Israel.
Kantor berita Maan melaporkan bahwa empat aktivis dari Jerman dan Belanda diizinkan untuk tetap di negara itu setelah menandatangani janji yang menyatakan bahwa “mereka tidak akan memprovokasi gangguan”, dan untuk menghindari tempat-tempat dimana sering terjadi konfrontasi Israel-Palestina.
Berita Ynet Israel melaporkan bahwa hampir 50 aktivis dari negara Eropa berhasil memasuki Israel meskipun semua terhenti di Bandara Ben Gurion. (rasularasy/arrahmah.com)