GAZA (Arrahmah.com) – Monica Awad, juru bicara UNICEF, mengklaim mengutuk penargetan “Israel” terhadap kaum perempuan dan anak-anak dalam serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, lansir MEMO pada Jum’at (1/8/2014).
Dalam sebuah wawancara dengan Al-Jazeera pada Kamis (31/7), Awad mengatakan pasukan “Israel” telah dengan sengaja membunuh 264 anak-anak di Gaza, yang setara dengan 11 anak per hari, dan melukai lebih dari 2.000 lainnya.
“Di mana reaksi masyarakat internasional terhadap pembantaian anak-anak di Gaza? Dimana perjanjian hak asasi manusia internasional?” tanyanya.
Namun demikian, di saat yang sama, salibis AS juga mengkonfirmasi laporan bahwa mereka telah mengizinkan akses zionis “Israel” ke toko senjata darurat mereka yang ada di negara itu untuk penyediaan amunisi. Amunisi tersebut termasuk mortir dan bom.
Juru bicara Pentagon Laksamana John Kirby mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Amerika Serikat berkomitmen untuk keamanan ‘Israel’, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu ‘Israel’ mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap.”
Tindakan AS tersebut, menurut juru bicara Hamas Izzat Rishaq jelas berarti bahwa mereka justru “terlibat langsung dalam pembunuhan anak-anak kita”.
(banan/arrahmah.com)