WASHINGTON (Arrahmah.com) – Seorang mantan perwira CIA mengatakan bahwa sekutu utamanya, Perdana Menteri Israel, Netanyahu telah menyebarkan sentimen Islamophobia di Amerika, lapor situs Press TV.
“Menjelek-jelekkan Islam dan Muslim pada dasarnya berasal dari mereka yang disebut “pakar”, kebanyakan mereka bersekutu dengan pemerintah Netanyahu,” ujar mantan perwira CIA, Philip Giraldi, seperti yang dilansir Press TV.
Giraldi juga mengatakan Islamophobia yang didorong oleh rezim Obama berkarakter “terorisme internasional sebagai fenomena Islam””Politisi AS seperti Obama dan Clinton terus-menerus mengirimkan pesan yang memperkuat citra stereotip Muslim,” ujarnya.
Giraldi menambahkan bahwa akan sulit untuk mengubah sikap ini di Amerika karena publik Amerika telah diberi makan selama beberapa dekade dengan “propaganda dosis berat” untuk mendukung cerita tersebut.
Perlu diingat bahwa sebelumnya, informasi yang dipublikasikan di media mengatakan bahwa ada program khusus untuk membantu para teroris FBI untuk melatih agen baru mereka, menanamkan ide bahwa Islam diduga “mengubah budaya negara menjadi budaya Arab abad ketujuh”. Dan mereka mengklaim bahwa itu sangat sulit bagi Barat untuk memahaminya.
“Muslim lebih cenderung pada ide-ide ketimbang fakta,” klaim FBI seperti yang dilaporkan The Telegraph.
Dokumen 62 halaman ini dirancang untuk membantu teroris FBI untuk melakukan wawancara/interogasi sukses terhadap individu dari Timur Tengah.
Dokumen ini berisi daftar literatur direkomendasikan dengan delapan buku Islamophobia, termasuk “Panduan Idiot Lengkap untuk Memahami Islam”.
Juga dalam daftar termasuk tulisan Robert Spencer berjudul “Kebenaran tentang Muhammad (SAW)-Pendiri Agama Dunia yang Paling Tidak Toleran”.
Spencer merupakan pendiri kelompok “Hentikan Islamisasi Amerika”, telah dikutip selama 64 kali dalam kompendium oleh teroris agen Mossad Breivik yang melakukan serangan sadis di Norwegia beberapa waktu lalu. (haninmazaya/arrahmah.com)