TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Seorang pemuda keturunan Palestina-Amerika, Tawfiq Ajaq (17), menjadi salah satu dari 369 orang yang dibunuh oleh tentara dan pemukim “Israel” di Tepi Barat yang diduduki sejak bulan Oktober, termasuk 95 anak-anak.
Saat prosesi pemakaman putranya pada Sabtu (20/1/2024), ayah Tawfiq, Hafez Ajaq, memohon agar warga Amerika “melihat dengan mata kepala sendiri” kekerasan yang sedang berlangsung di Tepi Barat yang diduduki.
“Mereka menggunakan uang pajak kita di Amerika Serikat untuk mebiayai senjata-senjata yang digunakan untuk membunuh anak-anak kita sendiri,” kata Hafez Ajaq.
“Berapa banyak ayah dan ibu yang harus mengucapkan selamat tinggal kepada anak-anak mereka? Berapa banyak lagi?” lanjutnya.
“Mereka adalah mesin pembunuh,” kata ayah Tawfiq tentang pasukan “Israel”.
Lahir dan dibesarkan di Gretna, Louisiana, dekat New Orleans, orang tua Tawfiq Ajaq membawa dia dan keempat saudaranya ke desa Al-Mazraa Asharqiya tahun lalu agar mereka dapat terhubung kembali dengan budaya Palestina.
Pada Sabtu (20/1), kerumunan warga Palestina memenuhi jalan-jalan desa, mengikuti para pria yang mengangkat tandu berisi jenazah remaja tersebut, yang dibungkus dengan bendera Palestina dan diselimuti dengan bunga-bunga. (Rafa/arrahmah.id)