Sebagaimana diungkap oleh asosiasi hak asasi manusia Israel B’Tselem pada Kamis (28/12) yang dilansir AFP, organisasi yang memonitor hak asasi di wilayah Palestina ini menemukan 141 dari yang terbunuh adalah anak-anak. Selain itu, setidaknya 322 korban tidak pernah terlibat tindak kekerasan.
Pembunuhan terbanyak terjadi di Jalur Gaza. Total 405 orang Palestina tewas terbunuh, di mana 88 orang di antaranya adalah anak-anak. Dari angka itu, lebih setengahnya atau 205 orang tak pernah terlibat kontak pertempuran dengan tentara Israel.
Di pihak Israel sendiri, 17 warga sipil dan 6 tentara dibunuh oleh orang Palestina sepanjang tahun 2006.
Berdasarkan angka-angka B’Tselem yang belum memasukkan bulan Desember 2006, total 9.075 orang Palestina ditahan di penjara Israel. Termasuk di dalamnya, 345 anak-anak.
Persenjatai Fatah
Sementara itu, kabar terbaru menyebutkan, Israel mengizinkan Pemerintahan Mesir untuk mempersenjatai kelompok Fatah. Sebagaimana dikutip Koran Yahudi, Jerusalem Post, Kamis (28/12), Israel diduga sengaja mengesahkan masuknya paket senjata terhadap Fatah melalui Jalur Gaza.
Senjata bantuan Mesir meliputi 2.000 AK-47, 20.000 magasin dan 2 juta butir peluru. Dukungan Israel terhadap Fatah ini mungkin akan semakin memperkeruh kedamaian di wilayah Palestina.
Sebelum ini, PM Israel, Ehud Olmert bahkan mengeluarkan intruksi kepada pimpinan militernya untuk mulai melakukan pembunuhan terencana terhadap pejuang perlawanan Palestina. Meski ini jelas pelanggaran terhadap gencatan senjata yang disepakati pada 26 November lalu. [cha, berbagai sumber]