GAZA (Arrahmah.id) – Jurnalis Hamza Dahdouh, putra sulung jurnalis Al Jazeera Wael Dahdouh, tewas dalam serangan udara “Israel” pada Ahad (7/1/2024) yang menargetkan tim jurnalis di sebelah barat Khan Younis di Jalur Gaza selatan.
Jurnalis Mustafa Tharia juga terbunuh oleh rudal dari pesawat tak berawak “Israel” yang menargetkan mobil yang mereka tumpangi di dekat daerah Al-Mawasi di barat daya Jalur Gaza, menurut koresponden Al Jazeera.
Koresponden menjelaskan bahwa pasukan “Israel” menargetkan Hamzah dan sekelompok jurnalis ketika mereka melaporkan dari daerah di mana warga sipil mencari perlindungan dari serangan “Israel”.
Hamzah adalah anak tertua dan putra terakhir Wael Al-Dahdouh yang masih hidup, anak-anaknya yang lain, bersama istri dan cucunya, tewas dalam serangan udara “Israel” yang menargetkan rumah tempat mereka berlindung di kamp Nuseirat.
Sehari sebelum kematiannya, Hamzah membuat unggahan di Instagram untuk ayahnya di mana dia memuji kesabarannya melalui kesulitan yang dia hadapi. Unggahan tersebut kini banyak dibagikan di media sosial.
Peristiwa memilukan ini dipandang sebagai tindakan pembalasan “Israel” terhadap jurnalis Al Jazeera dan jaringannya, yang jurnalisnya termasuk di antara 109 jurnalis yang dibunuh “Israel” di Gaza sejak 7 Oktober.
“Hamzah adalah segalanya bagiku, anak laki-laki tertua, dia adalah jiwaku… ini adalah air mata perpisahan dan kehilangan, air mata kemanusiaan,” katanya, menurut Al Jazeera.
“Israel” sejauh ini telah membunuh 22.835 orang dan melukai 58.416 orang di Gaza. (zarahamala/arrahmah.id)