GAZA (Arrahmah.id) – 133 warga Palestina terbunuh dalam 24 jam terakhir, ketika pasukan “Israel” melakukan 16 pembantaian di Gaza, Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Setidaknya lima warga Palestina tewas dan lainnya terluka dalam pengeboman sebuah rumah milik keluarga Qadoha, di kamp Nuseirat di Gaza tengah.
Seorang anak tewas dan sedikitnya empat warga Palestina lainnya terluka akibat pengeboman “Israel” di lingkungan Brazil di Rafah.
Kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan ledakan dahsyat terdengar di wilayah barat kota Rafah, selatan Jalur Gaza.
Artileri pendudukan juga menargetkan wilayah timur dan barat Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, di mana warga mengatakan pasokan listrik ke Kompleks Medis Nasser di kota tersebut terputus total.
Menurut Al-Jazeera, seorang anak Palestina dibunuh pada Selasa pagi (13/2/2024) oleh penembak jitu “Israel” di gerbang Rumah Sakit Nasser.
Pasukan pendudukan “Israel” dilaporkan ditempatkan di gerbang utara rumah sakit dan meminta para pengungsi untuk pergi.
"Evacuate now, evacuate you animals," the Israeli army is heard demanding Palestinians sheltering inside Nasser Hospital in Khan Yunis. Reports and footage emerge of shootings as some attempt to evacuate. pic.twitter.com/AN0qFxH2Ea
— Quds News Network (@QudsNen) February 13, 2024
Pada Senin malam (12/2), tujuh warga Palestina tewas, dan 14 staf medis serta pengungsi terluka akibat tembakan penembak jitu pendudukan di halaman Kompleks Medis Nasser, di kota Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.
Al-Jazeera juga melaporkan, sedikitnya 16 warga Palestina tewas dan lainnya terluka dalam pengeboman “Israel” terhadap rumah-rumah warga Palestina di wilayah tengah Jalur Gaza sejak kemarin malam.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 28.473 warga Palestina telah syahid, dan 68.106 terluka dalam genosida “Israel” yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober. (zarahamala/arrahmah.id)