GAZA (Arrahmah.id) — Pemerintah Palestina di Gaza, yang dikendalikan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas, menuduh tentara Israel pada Sabtu (6/1/2024) menggali 1.100 kuburan dan mencuri 150 jenazah yang baru-baru ini dikuburkan di sebuah pemakaman di kawasan yang terkepung.
Dugaan penggalian makam tersebut terjadi di lingkungan Tuffah di Kota Gaza, di mana, menurut pihak berwenang Gaza, buldoser Israel menghancurkan kuburan tersebut, sehingga mengakibatkan penodaan terhadap jenazah tersebut.
“Mayat-mayat tersebut diangkut ke tujuan yang tidak diketahui, sekali lagi menimbulkan kecurigaan adanya pencurian organ,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah Gaza, dilansir Al Jazeera (7/1/2024).
Pemerintah daerah kantong pesisir tersebut dengan tegas mengutuk apa yang mereka sebut sebagai “kejahatan keji” dan menegaskan bahwa tindakan tersebut menyoroti kebrutalan “pendudukan Israel yang tidak bermoral” di Gaza.
Pemerintahan Gaza menyatakan kekecewaannya atas diamnya organisasi-organisasi internasional yang beroperasi di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas apa yang mereka gambarkan sebagai “kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh Tentara Israel.”
Rami Abdu, direktur kelompok hak asasi manusia Euro-Med Monitor, juga menuduh penodaan kuburan oleh Tentara Israel.
“Buldoser Israel dengan kejam menggali dan menghancurkan pemakaman al-Batish, yang dimaksudkan untuk keadaan darurat. Jenazah, termasuk sepupu saya, yang dikuburkan baru-baru ini, kini berserakan,” tulis Abdu di situs media sosial X.
“Sungguh menyedihkan karena tidak bisa menemukan sepupu dan teman-teman saya. Rasa tidak hormat terhadap almarhum sungguh di luar pemahaman.”
Pemerintah Gaza dan Hamas sebelumnya telah melaporkan kasus-kasus di mana organ tubuh yang dikembalikan oleh Israel ke Gaza “dicuri”, yang mereka anggap sebagai kejahatan perang.
Sebagai tanggapan, pemerintah Israel telah menyatakan bahwa diperlukan jenazah untuk menentukan apakah mereka terkait dengan sandera yang dibunuh oleh kelompok Islam.
Israel menyatakan perang terhadap Hamas pada 7 Oktober, menyusul serangan besar-besaran oleh kelompok Islam tersebut yang mencakup peluncuran roket dan infiltrasi ribuan militan yang membantai sekitar 1.200 orang dan menculik 250 orang di kota-kota dekat Gaza.
Sejak itu, Tentara Israel melancarkan serangan brutal melalui udara, darat, dan laut di wilayah kantong Palestina, menewaskan lebih dari 22.600 orang, kebanyakan wanita, anak-anak, dan orang tua.
Jumlah korban tewas mungkin lebih dari itu karena diperkirakan 7.000 mayat terkubur di bawah reruntuhan bangunan, dan 58.000 orang menderita luka-luka. (hanoum/arrahmah.id)