BEIRUT (Arrahmah.com) – Serangan ‘Israel’ yang melanda beberapa sasaran di Suriah semalam hingga Senin (21/1/2019) telah menewaskan sedikitnya 11 pejuang pro-rezim termasuk dua warga Suriah, kata seorang pengamat perang.
Militer ‘Israel’ sendiri mengklaim menargetkan sejumlah instalasi Iran di negara itu Senin pagi (21/1), beberapa jam setelah mencegat roket yang ditembakkan dari wilayah Suriah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, badan pengawas HAM yang berbasis di Inggris, mengatakan operasi terakhir ‘Israel’ tersebut adalah yang paling mematikan yang dilakukan Zionis di Suriah sejak Mei tahun lalu.
“Serangan ‘Israel’ terhadap posisi militer Iran dan Suriah di dekat dan selatan Damaskus menewaskan sedikitnya 11 pejuang termasuk dua warga Suriah,” kata kepala Observatorium, Rami Abdel Rahman.
Sasaran termasuk depot senjata milik gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah dan pejuang Iran, katanya.
Serangan udara dan rudal darat-ke-darat menghantam beberapa sasaran di sekitar ibukota termasuk di dekat bandara Damaskus, serta di dekat bandara militer Thaala di selatan ibukota, kata Observatorium.
‘Israel’ telah berjanji untuk menghentikan musuh utamanya, Iran, yang secara militer mengakar di Suriah. Pada bulan Mei, serangan ‘Israel’ menewaskan 27 pejuang pro-rezim termasuk 11 warga Iran dalam serangan terhadap puluhan target Iran di dalam wilayah Suriah. ‘Israel’ membenarkan serangannya itu sebagai tanggapan atas salvo roket yang ditembakkan oleh pasukan Iran ke Dataran Tinggi Golan yang didudukinya.
Lebih dari 360.000 orang telah terbunuh dan jutaan orang terlantar sejak dimulainya perang saudara Suriah dengan penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah pada tahun 2011. (Althaf/arrahmah.com)