TEL AVIV (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjanjikan pertarungan diplomatik panjang untuk “mementahkan” tuduhan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa Israel terlibat kejahatan perang di Jalur Gaza, kata seorang pejabat Sabtu (17/10).
Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada Jumat bersidang secara khusus untuk menetapkan resolusi terkait aksi kejahatan Israel. Selain itu dewan tersebut mengesahkan laporan yang dibuat ahli hukum Afrika Selatan Richard Goldstone yang mengutuk aksi-aksi Israel dan Hamas dalam perang Desember dan Januari lalu.
Netanyuhu telah mengatakan, laporan Goldstone itu dapat mengganggu langkah perdamaian Timur Tengah yang disponsori Amerika Serikat dan ia akan keberatan atas pengadilan yang melibatkan orang Israel dengan tuduhan tersebut.
PM Israel akan memberlakukan perang terhadap kritik tersebut. “Israel harus mementahkan (laporan itu),” kata seorang pejabat Israel yang mengutip Netanyahu. Ia mengatakan, “kampanye tak akan berlangsung hanya seminggu atau dua minggu, tetapi mungkin bertahun-tahun.”
Wakil Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon mengatakan Jumat bahwa “Israel sepenuhnya” menolak pemungutan suara dewan PBB itu yang mengutuk Israel, tetapi bukan faksi Palestina itu. Namun, Aylon mengatakan bahwa ia pikir Israel takkan menderita konsekuensi apa pun.
Duapuluh lima negara, termasuk China dan Rusia, mengesahkan resolusi tersebut yang disetujui pada pertemuan dewan tersebut di Jenewa. Enam negara, termasuk AS, menyatakan menolak, dengan melemparkan tuduhan bahwa resolusi itu hanya sepihak. Sebelas negara abstain dan empat negara, termasuk Prancis dan Inggris, tak memberikan suara sama sekali.
Resolusi tersebut mengesahkan rekomendasi Goldstein bahwa isu kejahatan perang itu dirujuk ke Dewan Keamanan PBB jika para pihak gagal melakukan penyelidikan kredibel di dalam negeri masing-masing dalam waktu enam bulan, dan mungkin kemudian dirujuk ke Mahkamah Kejahatan Internasional.
Resolusi itu tak menyebut Hamas, yang juga dikritik oleh Goldstone karena aksi-aksinya dalam perang Gaza.
Sebagaimana diketahui, kejahatan Israel atas serangan di Gaza tahun lalu mengakibatkan tewasnya 1.387 warga sipil, di antaranya wanita dan anak-anak. Sementara Israel hanya 13 orang tewas.
Seperti berbagai kasus sebelumnya, di mana Israel selalu menggagalkan apapun keputusan resmi PBB, selalu ada dukungan Amerika dan sekutunya. (hdyt/ant/arrahmah.com)