YERUSALEM (Arrahmah.com) – “Israel” berencana membangun 15.000 rumah baru bagi pemukim Yahudi di Yerusalem Timur yang diduduki, ujar pejabat “Israel” pada Jum’at (28/4/2017) meskipun pemerintah AS meminta “Israel” untuk “menahan” perluasan pemukiman.
“Israel” menganggap Yerusalem sebagai ibukota abadi dan tak terpisahkan dan merupakan milik mereka secara sah.
Menteri Perumahan “Israel” Yoav Galant mengatakan kepada Radio Israel bahwa pihaknya telah mengerjakan rencana tersebut selama dua tahun, dengan proposal untuk 25.000 unit, 15.000 di antaranya akan berada di Yerusalem Timur, yang diduduki
“Israel” pada perang di tahun 1967 dan kemudian dianeksasi, lansir Al Arabiya.
“Kami akan membangun 10.000 unit di Yerusalem dan sekitar 15.000 di dalam batas kota Yerusalem yang diperluas. Itu akan terjadi,” klaimnya.
Saeb Erakat, juru runding Palestina, mengatakan bahwa langkah “Israel” adalah pelanggaran sistematis terhadap hukum internasional dan upaya sabotase yang disengaja.
“Semua pemukiman di wilayah Palestina yang diduduki adalah ilegal di bawah hukum internasional,” lanjutnya. (haninmazaya/arrahmah.com)