TEL AVIV (Arrahmah.com) – “Israel” berencana akan mendeportasi para aktivis asing yang terlibat dalam mempromosikan aksi boikot internasional terhadap barang-barang “Israel”, seorang menteri pemerintah “Israel” mengatakan pada Ahad malam (7/8/2016), lansir Anadolu.
Menteri Keamanan Publik, Gilad Erdan, mengeluarkan seruan lewat halaman Facebook-nya untuk “Israel” untuk melaporkan siapa pun yang bekerja sebagai aktivis yang telah memasuki “Israel” sebagai turis.
Bersama dengan Menteri Dalam Negeri, Aryeh Deri, ia mengatakan bahwa keputusan telah dibuat untuk mencegah masuknya aktivis pro-boikot dan akan mendeportasi mereka yang telah memasuki “Israel”, yang sebagian besar dianggap aktif di Tepi Barat yang diduduki.
Neta Golan, dari kelompok aktivis Gerakan Solidaritas Internasional pro-Palestina,membela keterlibatan relawan internasional dalam perlawanan tanpa kekerasan.
“Kami menemukan bahwa kehadiran kami kadang-kadang mampu mengurangi tingkat kekuatan mematikan yang digunakan oleh militer “Israel” terhadap warga Palestina yang tidak bersenjata,” kata Golan.
Gerakan boikot tersebut didirikan oleh organisasi Palestina yang telah berkembang menjadi gerakan advokasi global untuk memboikot ekonomi, budaya, dan akademis “Israel” sampai “Israel” menarik diri dari wilayah yang diduduki selama perang Arab-“Israel” 1967.
Banyak dari kebijakan luar negeri “Israel” telah mendedikasikan diri untuk melawan kampanye dengan meminta pemerintah asing agar tidak mengizinkan aksi boikot tersebut, terutama di lembaga-lembaga publik.
Bulan lalu, Perdana Menteri “Israel”, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa pemerintahnya telah “dihajar” oleh gerakan global yang memboikot barang-barang “Israel”. (fath/arrahmah.com)