GAZA (Arrahmah.id) — Tentara Israel membebaskan sekitar 80 tahanan Palestina dari Jalur Gaza pada Kamis (10/4/2025) pagi di persimpangan Kissufim, kata sumber setempat.
Dilansir Anadolu Agency (10/4)., setidaknya 10 orang yang dibebaskan berada dalam kondisi kesehatan yang buruk dan memerlukan perhatian medis segera, menurut sumber medis.
Mereka dilarikan ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Gaza tengah.
Sebuah sumber di rumah sakit menggambarkan seorang tahanan dalam kondisi kritis—tidak bisa bergerak dan terlihat jelas bekas-bekas penyiksaan.
Baik pemerintah Israel maupun kelompok perlawanan Palestina Hamas, belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai masalah tersebut.
Rilis ini menyusul pertukaran pendapat sebelumnya berdasarkan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada bulan Januari, yang berakhir bulan lalu ketika Israel melancarkan kembali serangan militernya pada tanggal 18 Maret.
Sejak saat itu, hampir 1.500 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 3.700 lainnya terluka, sehingga menghancurkan gencatan senjata.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk meningkatkan operasi tersebut, sebuah langkah yang dikaitkan dengan rencana Presiden AS Donald Trump yang dilaporkan untuk mengusir warga Palestina dari Gaza.
Konflik yang berlangsung sejak Oktober 2023, telah mengakibatkan lebih dari 50.800 kematian warga Palestina—kebanyakan wanita dan anak-anak—menurut otoritas kesehatan Gaza.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapanpada bulan November untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) atas operasi militernya di daerah kantong tersebut. (hanoum/arrahmah.id)