GAZA (Arrahmah.id) — Otoritas perlintasan perbatasan Jalur Gaza melaporkan sekitar 150 tahanan dibebaskan oleh Israel ke wilayah Palestina pada Senin (15/4/2024) waktu setempat. Pembebasan itu diwarnai dugaan bahwa para tahanan itu sempat dianiaya selama penahanan Tel Aviv.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya (16/4), militer Israel menangkap dan menahan ratusan warga Palestina selama lebih dari enam bulan saat perang berkecamuk di Jalur Gaza. Penahanan dilakukan terhadap warga Palestina tanpa dakwaan, sebelum akhirnya Israel membebaskan mereka secara berkelompok.
Sekitar 150 tahanan yang dibebaskan oleh Israel itu dikembalikan ke Jalur Gaza melalui perlintasan perbatasan Kerem Shalom pada Senin (15/4) waktu setempat. Beberapa dari tahanan itu kemudian menjalani perawatan medis di rumah sakit di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.
“Sejak dini hari, 150 tahanan dari berbagai wilayah Jalur Gaza yang ditahan oleh pendudukan Israel telah dibebaskan,” ucap juru bicara Otoritas Perlintasan Perbatasan Gaza, Hisham Adwan, saat berbicara kepada AFP.
Adwan menuturkan bahwa terdapat tanda bekas penganiayaan pada tubuh para tahanan yang dibebaskan oleh Israel tersebut.
“Sangat terlihat adanya penganiayaan parah terhadap para tahanan ini, karena beberapa dari mereka dikirimkan ke Rumah Sakit Abu Yousef al-Najjar untuk perawatan,” sebutnya.
Militer Israel tidak mengomentari pembebasan tahanan tahanan tersebut. Namun ditegaskan oleh militer Israel bahwa penganiayaan terhadap orang-orang yang ditahan “sepenuhnya dilarang”.
“Orang-orang yang tidak terlibat dalam aktivitas teroris akan dibebaskan kembali ke Jalur Gaza,” demikian pernyataan militer Israel kepada AFP. (hanoum/arrahmah.id)