GAZA (Arrahmah.id) — Sebanyak 21 orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi Palestina pada Sabtu waktu setempat. Serpihan jasad korban berserakan dimana-mana. Militer Israel mengatakan pihaknya menargetkan militan.
Juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal mengatakan lebih dari separuh korban tewas di sekolah Kota Gaza adalah anak-anak. Menurut para saksi, sekelompok anak yatim piatu sebelumnya berkumpul di gedung tersebut untuk menerima bantuan dari kelompok setempat.
“Awak pertahanan sipil menemukan 21 jenazah, termasuk 13 anak-anak dan enam perempuan, salah satunya sedang hamil,” kata Bassal dilansir AFP (22/9/2024).
Data jumlah korban tewas dari Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikelola kelompok perlawanan Hamas sama dengan yang disampaikan militer Israel.
Rekaman AFPTV menunjukkan lantai dasar sekolah yang berubah menjadi tempat berlindung ditutupi dengan puing-puing beton serta kursi dan meja yang hancur, dan sebuah lubang menganga di langit-langit yang tampaknya merupakan ruang kelas.
Ribuan warga Palestina yang terlantar akibat perang Israel-Hamas mencari perlindungan di sana. Puluhan orang terluka termasuk anak-anak.
“Ada sekitar 30 orang terluka, termasuk sembilan anak-anak (yang membutuhkan) amputasi anggota badan, akibat pemboman Israel di Sekolah C Al-Zeitun di Kota Gaza,” ujarnya.
Militer Israel mengatakan sasarannya berada di Sekolah Al-Falah, bersebelahan dengan gedung Sekolah Al-Zeitun. Seorang reporter AFP di lokasi kejadian membenarkan bahwa Sekolah C Al-Zeitun telah diserang.
Ini adalah serangan terbaru dari serangkaian serangan Israel terhadap gedung-gedung sekolah yang menampung pengungsi di Gaza, tempat pertempuran telah berlangsung selama hampir satu tahun sejak serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan. (hanoum/arrahmah.id)