JAKARTA (Arrahmah.id) – Jerman mengecam keras pernyataan “Israel” terkait langkah untuk mendorong emigrasi warga Palestina dari Gaza, dan membangun kembali serta menciptakan pemukiman Yahudi baru di wilayah tersebut.
Pernyataan tersebut diungkapkan belasan Menteri “Israel” yang menghadiri konferensi sayap kanan di Yerusalem, pada Ahad (28/1/2024).
“Kami mengecam sekeras-kerasnya keikutsertaan dan pernyataan dari unsur-unsur pemerintah ‘Israel’ dalam suatu konferensi mengenai penjajahan Gaza dan menolak pernyataan-pernyataan tersebut sekeras-kerasnya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Sebastian Fischer dalam keterangan Kedubes Jerman di Jakarta, pada Senin (5/2).
Fischer mengatakan bahwa wacana seperti mengenai pengusiran penduduk Palestina dari Gaza dan penjajahan kembali Gaza oleh “Israel” tidak dapat diterima sepenuhnya.
Lebih lanjut, Fischer mengungkapkan bahwa pernyataan tersebut memperburuk situasi dalam konflik yang sedang berlangsung dan bertentangan dengan hukum internasional.
Dia juga menyampaikan bahwa Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock berulang kali menegaskan bahwa warga Palestina tidak boleh diusir dari Gaza.
“Tidak boleh ada pendudukan atau penjajahan kembali Gaza maupun pengurangan wilayahnya. Ini merupakan sebuah posisi yang sangat didukung luas oleh masyarakat internasional,” kata Fischer.
Dia menegaskan bahwa Gaza adalah milik warga Palestina dan mereka harus dapat menentukan sendiri masa depan mereka.
Hal tersebut merupakan prasyarat dasar untuk perdamaian dan stabilitas yang kekal di kawasan menuju solusi dua negara, lanjutnya.
Juru bicara itu menegaskan siapa pun yang berpikir bahwa mereka dapat mewujudkan keamanan untuk “Israel” melalui angan-angan pengusiran warga Palestina dari Gaza sudah jelas berada di jalan yang salah.
“Solusi berkelanjutan atas konflik dengan melibatkan warga Palestina, yang hanya dapat diwujudkan melalui solusi dua negara, sejalan dengan kepentingan ‘Israel’ sendiri,” kata Fischer. (Rafa/arrahmah.id)