GAZA (Arrahmah.com) — “Israel” membuka perbatasannya agar bisa mengirim berbagai perlengkapan ke lokasi pabrik Coca-Cola pertama yang berlokasi di jalur Gaza. Pabrik ini diperkirakan akan membuka seribu lapangan pekerjaan, tetapi warga Palestina telah memboikot perusahaan tersebut selama bertahun-tahun.
COGAT, koordinator pemerintah “Israel” terkait akifitas di wilayah itu mengizinkan sembilan truk berisi mesin-mesin untuk pabrik baru tersebut masuk ke jalur Gaza pada Senin (22/12).
Pabrik di zona industri Karni akan dioperasikan oleh Perusahaan Minuman Nasional yang dilisensi oleh Coca-Cola dan bermarkas di West Bank.
“Pembangunan pabrik telah siap, perlengkapan produksi sudah siap. Kami berharap untuk dapat menyelesaikan semua tahapan tanpa hambatan apapun,” kata Emad al-Hindi, direktur jenderal perusahaan.
Pejabat perusahaan memperkirakan pengiriman lain dari Jerman dan Turki akan menyusul untuk bisa memulai produksi tahun depan.
Pabrik ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada 2015, kemudian pada 2016-2017 akan mulai memproduksi minuman seperti jus dan minuman non-karbonasi.
Gagasan untuk membangun pabrik ini muncul dua tahun lalu, namun karena permasalahan registrasi dan kemudian pemboman pada Juni 2014, pembangunan pabrik terpaksa terhenti.
Keberadaan pabrik Coca-Cola diragukan oleh warga Palestina akan membawa kesejahteraan bagi mereka. Perusahaan minuman ringan yang cukup besar ini telah menghadapi beberapa kritik keras dari kelompok serta negara-negara pro-Palestina, karena perusahaan ini mendukung “Israel” dan dilaporkan memiliki peternakan sapi perah di wilayah-wilayah pendudukan.
Pada musim panas lalu, selama serangan udara “Israel” di Gaza, banyak pertokoan di Turki, Malaysia dan India menghentikan pembelian produk-produk perusahaan yang menjadi bagian dari BDS (Boycott Divestment and Sanctions) yang dimulai sejak 2005. Saat itu pasukan militer “Israel” meluncurkan operasi tujuh minggu ke Gaza.
Serangan brutal “Israel” tersebut mengakibatkan setidaknya 2.200 orang tewas dan lebih dari 10 ribu lainnya terluka. Selain itu, sejumlah besar bangunan hancur dan rusak parah.
(ameera/arrahmah.com)