TEL AVIV (Arrahmah.com) – Seorang menteri ‘Israel’ telah memperingatkan bahwa pihaknya akan menyerang sistem pertahanan udara S-300 buatan Rusia di Suriah jika mereka menargetkan pesawat ‘Israel’, lansir New Arab pada Selasa (6/11/2018).
Moskow mengumumkan langkah-langkah keamanan baru pada September untuk melindungi pasukannya di Suriah, termasuk memasok militer Suriah dengan sistem pertahanan udara S-300, setelah pesawat Rusia secara tidak sengaja jatuh oleh rezim Suriah menyusul serangkaian serangan udara ‘Israel’.
Media ‘Israel’ telah menyoroti kekhawatiran bahwa pengenalan persenjataan pertahanan terdepan terhadap senjata rezim Assad akan membatasi kemampuan pasukan Zionis untuk menyerang unit-unit milisi Iran dan Hizbullah serta rudal di Suriah.
Berbicara kepada media Rusia pada Senin (5/11), menteri ‘Israel’ Zeev Elkin, yang ikut memimpin Komisi Antarpemerintah Rusia-‘Israel’, mengatakan bahwa Moskow telah membuat “kesalahan besar” dengan mentransfer sistem pertahanan udara ke Suriah.
“Militer Suriah tidak selalu mampu dengan benar menggunakan perangkat keras yang ditransfer kepada mereka. Dalam kasus operasi yang tidak tepat, pesawat sipil mungkin akan terkena dampaknya,” kata Elkin, menurut media ‘Israel’.
‘Israel’ akan bereaksi terhadap sistem S-300, tambahnya.
“Saya sangat berharap bahwa tidak akan ada spesialis militer Rusia di situs S-300. ‘Israel’ selama bertahun-tahun telah melakukan apa saja untuk memastikan personil militer Rusia tidak dirugikan.”
Dalam beberapa tahun terakhir, ‘Israel’ telah melakukan lebih dari 200 serangan udara di Suriah yang dilanda perang terhadap sejumlah sasaran Iran dan Hizbullah yang telah menjadi sekutu utama Presiden Suriah Bashar Asad dalam perang sipil tujuh tahun. (Althaf/arrahmah.com)