TEL AVIV (Arrahmah.id) — Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membuka gerbang neraka bagi kelompok perlawanan Palestina Hamas jika tidak membebaskan semua sandera pada akhir pekan ini.
Dalam pernyataan resmi pada Selasa (11/2/2025), dikutip dari CNN, Bezalel Smotrich mendesak Netanyahu untuk tegas kepada Hamas supaya seluruh sandera bisa dibebaskan paling lambat pada Sabtu (15/2).
“Tidak ada lagi fase, tidak ada lagi permainan — atau kami akan membuka gerbang neraka bagi mereka,” kata Smotrich seperti diberitakan AFP.
“Itu berarti tidak ada listrik, tidak ada air, tidak ada bahan bakar, tidak ada bantuan kemanusiaan — hanya api dan belerang dari pesawat, artileri, tank, dan pejuang heroik kami,” tambah Smotrich.
Tak hanya itu, Smotrich juga menyerukan “pendudukan penuh Jalur Gaza.”
“Pengusiran semua warga Gaza dari Jalur Gaza, sesuai dengan rencana Presiden Trump; perebutan wilayah; dan penerapan kedaulatan di atasnya — karena ini adalah harga yang harus dibayar musuh kita,” tambahnya.
Hal itu disampaikan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan tenggat waktu hingga Sabtu (15/2) pukul 12 siang bagi Hamas untuk membebaskan sandera dari Jalur Gaza.
Trump mengancam jika semua sandera yang ditahan tak dibebaskan hingga batas waktu tersebut, maka “neraka akan pecah” dan semua kekacauan akan terjadi.
“Menurut saya, jika semua sandera tidak dikembalikan paling lambat Sabtu pukul 12 siang, saya rasa itu waktu yang tepat,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval.
“Saya akan katakan, batalkan saja dan semua taruhan batal, lalu biarkan kekacauan terjadi,” imbuhnya, seperti dilaporkan CNN. (hanoum/arrahmah.id)