GAZA (Arrahmah.id) – Tentara “Israel” mengumumkan pada Kamis (21/3/2024) bahwa mereka telah menangkap pejabat tinggi Hamas selama penggerebekan di Rumah Sakit Al-Shifa.
Sebuah kolase foto yang dirilis oleh tentara menunjukkan bahwa pemimpin Brigade Al-Qassam Raed Saad termasuk di antara para tahanan.
Dalam konferensi pers, juru bicara militer “Israel” Daniel Hagari sesumbar telah menahan komandan senior Hamas yang “sangat penting”, menurut The Times of Israel.
Daftar tidak akurat
Namun, seorang pejabat keamanan di Gerakan Perlawanan Palestina Hamas mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Al-Jazeera pada Kamis (21/3) bahwa “daftar foto tahanan di Rumah Sakit Al-Shifa yang dirilis oleh juru bicara tentara pendudukan tidak akurat.”
“Beberapa foto dalam daftar adalah milik individu yang saat ini berada di luar Gaza, dan foto lainnya adalah foto para syuhada,” lanjut pejabat tersebut, sambil mencatat bahwa “tiga foto dalam daftar adalah foto dokter yang sebelumnya dibebaskan oleh pendudukan.”
Menurut Hamas, laporan “tentang penangkapan puluhan pemimpin perlawanan di Rumah Sakit Al-Shifa adalah salah.”
“Apa yang dipublikasikan di media Ibrani tidak akurat dan merupakan bagian dari perang psikologis dan moral melawan perlawanan di Gaza,” pejabat itu menyimpulkan.
Ditambahkan oleh kesalahan
Surat kabar “Israel” Yedioth Ahronoth melaporkan pada Jumat (22/3) bahwa pengumuman tentara “Israel” bahwa Saad ditangkap di Rumah Sakit Medis Al-Shifa ternyata salah.
Dalam pernyataan bersama, tentara “Israel” ddan Shin Bet mengakui bahwa “karena kesalahan manusia, ada beberapa foto teroris yang belum tertangkap.”
“Beberapa lagi ditambahkan secara tidak sengaja,” Yedioth Ahronoth juga melaporkan.
Al-Shifa dikepung
Sejak Senin dini hari (18/3), pasukan “Israel” terus mengepung Kompleks Medis Al-Shifa, meskipun terdapat ribuan pasien, terluka, dan pengungsi Palestina di dalamnya, bersamaan dengan pembunuhan, penembakan, dan penangkapan besar-besaran yang dilakukan di antara para pengungsi di dalam rumah sakit, dan penembakan terhadap rumah-rumah di dekatnya.
Tentara “Israel” mengumumkan pada Kamis (21/3) bahwa mereka mengeksekusi 140 warga Palestina dan menahan ratusan orang untuk diinterogasi, dan memindahkan setidaknya 160 dari mereka ke “Israel”.
Ini adalah kedua kalinya pasukan “Israel” menyerbu kompleks tersebut sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober lalu, setelah sebelumnya mereka menyerbu kompleks tersebut pada 16 November lalu setelah pengepungan selama sepekan, kemudian mundur setelah 8 hari, di mana pekarangannya, sebagian bangunan, peralatan medis, dan bahkan generator listrik hancur. (zarahamala/arrahmah.id)