TEL AVIV (Arrahmah.id) – Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa pasukannya akan memberikan “jalan yang aman” bagi warga sipil di Rafah ketika tentaranya bersiap untuk serangan baru terhadap kota di Gaza selatan, Anadolu Agency melaporkan.
“Kemenangan sudah dalam jangkauan. Kami akan melakukannya. Kami akan mendapatkan sisa batalion teroris Hamas dan Rafah, yang merupakan benteng terakhir, tapi kami akan melakukannya,” kata Netanyahu kepada ABC News dalam sebuah wawancara pada Sabtu malam (10/2/2024).
“Kami akan melakukannya sembari memberikan jalan yang aman bagi penduduk sipil sehingga mereka dapat pergi,” katanya.
“Kami sedang menyusun rencana terperinci untuk melakukan hal itu,” tambah Netanyahu. “Kami tidak, kami tidak angkuh dalam hal ini.”
Pada Jumat (9/2), Netanyahu memerintahkan militer untuk mengajukan rencana ganda untuk mengevakuasi warga Palestina dari Rafah, rumah bagi lebih dari 1 juta penduduk yang mencari perlindungan dari perang, dan untuk mengalahkan “batalion Hamas” yang tersisa. Serangan yang direncanakan telah memicu kekhawatiran akan terjadinya bencana kemanusiaan di kota tersebut.
Warga Palestina mencari perlindungan di Rafah ketika “Israel” menggempur sisa wilayah tersebut menyusul serangan pada 7 Oktober oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas. Pengeboman “Israel” yang terjadi kemudian telah menewaskan lebih dari 28.000 korban dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Serangan “Israel” telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB. (zarahamala/arrahmah.id)