TEL AVIV (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Benyamin Netanyahu mengungkapkan pada Rabu (19/12/2018) bahwa ‘Israel’ akan mempertahankan diri setelah AS menarik diri dari Suriah. Netanyahu mengaku telah berdiskusi dengan Presiden Donald Trump.
“Kami akan mempelajari jadwalnya dan – tentu saja – implikasinya bagi kami. Dalam hal apapun kami akan berhati-hati untuk menjaga keamanan ‘Israel’ dan membela diri di daerah ini,” kata Netanyahu dalam pernyataan berbahasa Inggris yang dikeluarkan oleh kantornya.
Ia menyatakan telah mendiskusikan rencana Washington pada Selasa dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Trump.
Trump mengisyaratkan rencana untuk menarik diri dari Suriah, yang kemudian dikonfirmasi oleh seorang pejabat AS.
“Penarikan penuh, semua berarti semua,” kata pejabat AS itu kepada AFP tanpa menyebut nama.
Saat ini, sekitar 2.000 pasukan AS berada di Suriah, sebagian besar dari mereka dalam misi kereta api dan saran untuk mendukung pasukan lokal yang memerangi IS.
Penarikan mereka akan dilaksanakan “secepat mungkin”, kata pejabat itu tanpa memberikan jadwal waktu.
‘Israel’ telah meluncurkan puluhan pemogokan di Suriah sejak perang dimulai pada 2011, menargetkan posisi Iran dan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Hizbullah serta konvoi senjata ke kelompok Islam lainnya. Baik Iran dan Hizbullah mendukung Presiden Suriah Bashar Asad dan memusuhi ‘Israel’. (Althaf/arrahmah.com)