TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Pasukan “Israel” memberitahukan kepada penduduk al-Khader, selatan Betlehem, pada Sabtu (11/10/2014), niat mereka untuk mengambil paksa sekitar 80 dunam lahan pertanian milik Palestina, menurut aktivis lokal Ahmad Salah.
Pada hari yang sama, pemukim “Israel” menyerang para petani Palestina yang sedang memanen zaitun di Yasuf, dekat Salfit.
Ahmad Salah mengatakan bahwa pasukan “Israel” mengumumkan keputusan mereka untuk mengambil paksa 79 dunum (sekitar 20 hektar) lahan pertanian di Ras Salah dan daerah al-Thaghra, yang terletak berdekatan pemukiman Daniel “Israel”.
Tanah yang disita tersebut dimaksudkan untuk lahan pembangunan unit pemukiman, taman, sinagog dan jalan pertanian, menurut kantor berita Palestina Wafa.
Selain itu, pasukan “Israel” memberikan tenggang waktu selama 60 hari kepada para pemilik tanah untuk mengajukan banding ke Mahkamah Agung “Israel” untuk menghentikan keputusan.
Wafa mengatakan bahwa pasukan “Israel” melarang pemilik tanah untuk memasuki lahan pertanian mereka selama 20 hari terakhir.
Di sebelah timur laut dari Salfit, di desa Yasuf, tujuh pemukim Yahudi “Israel” yang berasal dari pemukiman ilegal di Tafuh, yang dibangun di atas tanah yang disita dari penduduk desa, menyerang beberapa petani Palestina yang sedang memanen buah zaitun di daerah Khallet al-‘Ayn.
Pemukim brutal itu menyerang Hana, Fathi Atyani, (30), sehingga menyebabkan luka di kakinya. Pemukim brutal itu juga merusak kendaraan suaminya.
Seorang pemukim itu membawa senjata, dan dengan pongah menembakkan tiga peluru di udara, dalam upaya untuk mengintimidasi para petani Palestina yang sedang memanen zaitun. Tapi tidak ada cedera lebih lanjut yang dilaporkan.
Serangan itu terjadi kurang dari seminggu setelah pemukim “Israel” menghancurkan sekitar 100 pohon zaitun di Yasuf, karena musim panen zaitun Palestina akan berlangsung bulan ini.
Para pemukim Yahudi telah secara sistematis menyerang warga Palestina dan harta benda mereka di Tepi Barat yang diduduki, demikian laporan lebih lanjut Wafa.
Para pemukim brutal itu sering membakar atau menebang pohon-pohon zaitun milik warga PAlestina. Mereka juga melepaskan lbabi liar, yang menyebabkan kerusakan yang luas bagi tanamam.
Serangan tersebut diabaikan oleh pasukan “Israel”, yang sering melindungi pemukim atau hanya berdiri menonton.
Serangan dimaksudkan untuk mengintimidasi para petani Palestina, mencabut hak-hak mereka dan mengusir mereka dalam rangka memperluas dan memfasilitasi pembangunan lebih lanjut dari pemukiman ilegal Yahudi.
(ameera/arrahmah.com)