GAZA (Arrahmah.id) – Kementerian Kehakiman “Israel”, dilansir dari media pada Sabtu, mengumumkan akan membebaskan 735 tahanan Palestina sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Jalur Gaza. Di antara mereka terdapat tokoh-tokoh terkemuka, termasuk Zakaria Zubeidi, mantan pemimpin Brigade Syuhada Al-Aqsa, sayap militer Fatah. Sebanyak 95 nama tahanan yang akan dibebaskan pada Minggu juga telah dipublikasikan.

Tahanan yang Akan Dibebaskan
Menurut laporan, beberapa nama penting yang akan dibebaskan adalah:
- Zakaria Zubeidi – Mantan pemimpin Brigade Syuhada Al-Aqsa.
- Ashraf Zaghir – Pemimpin Hamas yang membantu serangan di Tel Aviv pada 2002.
- Ahmad Al-Barghouti – Mantan pemimpin militer Fatah, divonis 13 hukuman seumur hidup atas pembunuhan 12 warga “Israel”.
- Iyad Jaradat – Anggota Jihad Islam yang terlibat dalam pelarian dari Penjara Gilboa pada 2021.
- Bilal Abu Ghanem – Pelaku penembakan di Yerusalem pada 2015.
- Ashraf Abu Surur – Tahanan yang membunuh seorang tentara “Israel” di Bethlehem pada 2002.
- Wail Qasim dan Wissam Abbasi – Pemimpin sel Hamas yang bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 35 orang “Israel”.
Tahap Pertama Perjanjian
“Israel” akan membebaskan 1.167 tahanan Palestina dari Jalur Gaza yang ditahan selama perang tetapi tidak terlibat dalam serangan besar pada Oktober 2023. Totalnya, 1.904 tahanan Palestina akan dibebaskan dalam tahap pertama.
Tokoh Palestina yang Tidak Dibebaskan
Lima tokoh besar Palestina yang tidak termasuk dalam tahap pertama adalah:
- Abbas Al-Sayed – Pelaku serangan di Hotel Park (30 tewas, 160 terluka).
- Ibrahim Hamed – Pemimpin militer Hamas di Tepi Barat, dihukum 54 seumur hidup.
- Abdullah Al-Barghouti – Insinyur operasi militer Hamas, dihukum 67 seumur hidup.
- Hassan Salameh – Perencana serangan balasan atas kematian Yahya Ayyash, dihukum 46 seumur hidup.
- Marwan Barghouti – Pemimpin Fatah, dihukum 5 seumur hidup.
Hamas berharap kelima tokoh ini akan dimasukkan dalam tahap kedua dan ketiga perjanjian.
Perjanjian Pertukaran dan Tahapannya
Perjanjian ini dicapai melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Tahap pertama melibatkan pembebasan 33 tahanan “Israel” (hidup atau meninggal) di Gaza dengan imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina. Tahap kedua akan mencakup penghentian total operasi militer di Gaza dan pembebasan tambahan tahanan. Tahap ketiga akan berfokus pada rekonstruksi Gaza, pertukaran jenazah, dan pembukaan penuh jalur perdagangan.
Kondisi di Penjara dan Jalur Gaza
Hingga kini, terdapat lebih dari 10.400 tahanan Palestina di penjara “Israel”, termasuk 85 perempuan dan 320 anak-anak. Banyak dari mereka mengalami penyiksaan dan kelalaian medis.
Sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, serangan “Israel” di Gaza telah menewaskan dan melukai lebih dari 157.000 orang Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, dengan ribuan lainnya masih hilang.
(Samirmuasa/arrahmah.id)