TEPI BARAT (Arrahmah.com) – “Israel” telah menandatangani rencana pembangunan lebih dari 200 rumah pemukiman baru di Tepi Barat, menambah jumlah yang melonjak tajam di proyek pemukiman Yahudi tahun ini, menurut pernyataan LSM “Israel” pada Kamis (14/4/2016), lansir World Bulletin.
Pemerintah “Israel” telah memberikan lampu hijau untuk rencana setidaknya 229 rumah baru dan sedang dalam proses teknis, kata Hagit Ofran, seorang juru bicara pengamat pemukiman Peace Now.
Proyek pemukiman bangunan harus melalui lima tahap administrasi sebelum persetujuan final dari Menteri Pertahanan “Israel” Moshe Yaalon.
Antara Januari dan Maret, proyek 674 unit perumahan telah melewati di setidaknya tahap pertama dalam proses persetujuan perencanaan, lebih dari 194 di kuartal pertama tahun 2015, katanya.
Rencana baru itu membawa total setidaknya 903 unit.
Pemukiman Yahudi “Israel” dianggap ilegal bedasarkan hukum internasional dan dipandang sebagai hambatan utama bagi proses perdamaian sejak dibangun di tanah rakyat Palestina.”Kebijakan ini membunuh solusi dua negara ini,” kata Ofran. (siraaj/arrahmah.com)
TEPI BARAT (Arrahmah.com) – “Israel” telah menandatangani rencana pembangunan lebih dari 200 rumah pemukiman baru di Tepi Barat, menambah jumlah yang melonjak tajam di proyek pemukiman Yahudi tahun ini, menurut pernyataan LSM “Israel” pada Kamis (14/4/2016), lansir World Bulletin.
Pemerintah “Israel” telah memberikan lampu hijau untuk rencana setidaknya 229 rumah baru dan sedang dalam proses teknis, kata Hagit Ofran, seorang juru bicara pengamat pemukiman Peace Now.
Proyek pemukiman bangunan harus melalui lima tahap administrasi sebelum persetujuan final dari Menteri Pertahanan “Israel” Moshe Yaalon.
Antara Januari dan Maret, proyek 674 unit perumahan telah melewati di setidaknya tahap pertama dalam proses persetujuan perencanaan, lebih dari 194 di kuartal pertama tahun 2015, katanya.
Rencana baru itu membawa total setidaknya 903 unit.
Pemukiman Yahudi “Israel” dianggap ilegal bedasarkan hukum internasional dan dipandang sebagai hambatan utama bagi proses perdamaian sejak dibangun di tanah rakyat Palestina.”Kebijakan ini membunuh solusi dua negara ini,” kata Ofran. (siraaj/arrahmah.com)