PALESTINA (Arrahmah.com) – Selama dua tahun, pemerintah “Israel” telah merencanakan untuk membangun 25.000 unit pemukiman baru di Yerusalem, ungkap seorang menteri “Israel” yang mengetahui rencana tersebut pada Kamis (27/4/2014).
Menteri Perumahan “Israel” Yoav Galant mengatakan kepada Channel 2 “Israel” pada hari Kamis bahwa kementeriannya telah membahas rencana tersebut dengan Yahudi kota Yerusalem selama dua tahun, lansir MEMO.
Dia menyatakan bahwa 10.000 unit pemukiman dari 25.000 akan dibangun di Yerusalem Barat, bagian dari kota suci yang diduduki pada tahun 1948, dan 15.000 akan dibangun di Yerusalem Timur, bagian dari kota suci yang diduduki pada tahun 1967 dan yang diharapkan Otoritas Palestina harap untuk menjadi ibu kota Negara Palestina.
Kemarin, Galant mengulangi komentarnya melalui radio “Israel” saat dia berkata:
Kami akan membangun 10.000 unit di [Barat] Yerusalem dan sekitar 15.000 di batas kota Yerusalem [Yerusalem Timur].
Dia mengatakan, “Itu akan tetap dibangun,” menekankan bahwa proyek permukiman ini, yang direncanakan hanya menampung orang Yahudi, akan dilanjutkan walau ada tekanan dari Palestina atau internasional.
Berbicara kepada Channel 2, Galant mengatakan bahwa proyek ini akan diumumkan secara resmi pada kunjungan Presiden AS Donald Trump ke “Israel” pada akhir bulan ini.
Trump mengunjungi “Israel” pada peringatan 50 tahun pendudukan “Israel” di Yerusalem Timur, yang dianeksasi “Israel” pada awal 1980an. Masyarakat internasional tidak mengakui aneksasi ini.
Galant mengatakan bahwa proyek ini bernilai empat miliar shekel ($ 1,1 miliar). (banan/arrahmah.com)