TEL AVIV (Arrahmah.id) – Kepala Angkatan Darat “Israel”, Jenderal Herzi Halevi, berpidato di hadapan para prajuritnya pada Senin (15/4/2024) di sebuah pangkalan militer yang menjadi sasaran serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan mengatakan bahwa “Israel” akan memberikan tanggapan.
“Peluncuran begitu banyak rudal, rudal jelajah, dan UAV (pesawat tak berawak) ke wilayah Negara ‘Israel’ akan ditanggapi,” kata Halevi saat mengunjungi pangkalan Nevatim di bagian selatan negara itu, demikian menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh militer, seperti dilaporkan Al Arabiya.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara militer “Israel”, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan “kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi ‘Israel’, dan kami akan melakukannya pada kesempatan dan waktu yang kami pilih.”
Iran sejak Sabtu malam meluncurkan lebih dari 300 pesawat tak berawak dan rudal ke arah “Israel”, kata militer “Israel”, sebagai pembalasan atas serangan mematikan pada 1 April terhadap paviliun konsuler kedutaan besar Iran di Damaskus, yang dituduhkan kepada “Israel”.
Hagari juga mengklaim bahwa mereka yang terbunuh dalam serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus telah terlibat dalam “terorisme terhadap ‘Israel’,” dalam komentar resminya yang pertama mengenai serangan tersebut.
“Sepengetahuan saya, mereka yang terbunuh di Damaskus adalah anggota Pasukan Quds. Mereka adalah orang-orang yang terlibat dalam terorisme melawan ‘Israel’,” tambah Hagari.
“Di antara para teroris itu ada anggota Hizbullah dan pembantu Iran. Sejauh yang saya tahu, tidak ada satu pun diplomat di sana. Saya tidak tahu ada warga sipil yang terbunuh dalam serangan ini,” katanya.
Militer “Israel” mengatakan bahwa mereka mencegat 99 persen ancaman udara dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutu-sekutu lainnya, dan bahwa serangan itu hanya menyebabkan kerusakan kecil.
Pangkalan Nevatim “terkena serangan ringan” dalam serangan itu, klaimnya.
Pada Senin, militer merilis rekaman kawah yang disebabkan, katanya, ketika sebuah lokasi konstruksi di pangkalan itu terkena serangan itu. (haninmazaya/arrahmah.id)