YERUSALEM (Arrahmah.com) – “Israel“ mengatakan akan melepas detektor logam di gerbang kompleks Al-Aqsha di tengah ketegangan yang meningkat, kata TV Israel Sabtu (22/7/2017), sebagaimana dilansir World Bulletin.
Menurut televisi Israel Channel 2, polisi “Israel“ memutuskan untuk melepas detektor logam pada Sabtu malam dan menggantinya dengan detektor genggam.
Laporan tersebut mengklaim bahwa pasukan polisi akan dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap jamaah dengan detektor genggam di gerbang Al-Aqsha.
Menurut laporan itu, kepala polisi Yerusalem Yoram Halevy dan Walikota Yerusalem Nir Berekat mendukung keputusan tersebut.
Pihak berwenang “Israel“ belum berkomentar mengenai masalah ini.
Kemarahan warga Palestina terhadap tindakan “Israel“ meluas di seluruh Tepi Barat sejak pekan lalu ketika “Israel“ menutup Masjid Al-Aqsha.
Masjid tersebut dibuka kembali setelah ditutup dua hari, dimana “Israel“ kemudian memasang detektor logam di gerbang Masjid Al-Aqsha.
Warga Palestina menilai pemasangan dektektor logam tersebut bertujuan untuk mengubah status quo masjid Al-Aqsha.
“Israel“ menolak untuk melepaskan detektor tersebut, dan mengklaim bahwa tindakan pengamanan seperti itu sama dengan dengan prosedur yang dilakukan di tempat-tempat suci lainnya di seluruh dunia.
Kemarin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan diakhirinya pembatasan yang dilakukan “Israel“ di kompleks Masjid Al-Aqsha di Yerusalem.
“Detektor logam dan pembatasan lainnya harus segera dihentikan dan status quo saat ini harus dipulihkan,” tandas Erdogan.
(ameera/arrahmah.com)